Kanal

SHARP Greenerator, Konsisten Kampanyekan ‘Stop Penggunaan Kantung Plastik’

BOGOR-riautribune: Bertempat di Kebun Raya Bogor,  komunitas peduli lingkungan SHARP Greenerator yang diinisiasi oleh PT Sharp Electronics Indonesia bersama nirlaba lingkungan hidup yaitu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, Transformasi Hijau (Trashi), Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), World Wild Fund (WWF) Indonesia, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, menyelenggarakan kegiatan Forum Group Discussion ( FGD ).  
    
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi para anggota SHARP Greenerator menyalurkan  ide-ide mereka guna melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan memberikan pembekalan pengetahuan seputar isu lingkungan.  ‘Stop Penggunaan Kantung Plastik’ merupakan kampanye pokok yang di usung oleh gerakan anak muda peduli lingkungan Sharp Greenerator. Berbagai macam kegiatan akan dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta dalam kampanye ini.  

Didampingi para organisasi nirlaba dengan latar belakang konsentrasi program yang berbeda, menjadikan Sharp Greenerator menjadi sebuah komunitas yang kaya akan pengetahuan.  Siswa sekolah ini mendapatkan banyak sekali ilmu pengetahuan dari para praktisi lingkungan baik berupa teori maupun pengalaman mereka di lapangan. “ Sharp Greneerator merupakan wadah yang tepat bagi anak – anak muda ini untuk belajar banyak mengenai isu-isu lingkungan yang terjadi dan belajar bagaimana untuk menganggulangi masalah tersebut. Mereka di tuntut untuk berfikir secara kreatif , bekerjasama dengan sesama anggota guna menyebarkan semangat cinta dan peduli lingkungan di tengah masyarakat,” Ungkap Haruhiko Sano selaku General Manager Branding Strategy Group Division, PT Sharp Electronics Indonesia.

Melalui forum diskusi ini, Sharp Greenerator makin memantapkan komitmennya dan menghasilkan beberapa program pelestarian lingkungan yang akan segera dijalankan, salah satunya adalah dengan turun ke jalan untuk mensosialisasikan stop penggunaan plastik dengan membagi-bagikan tas belanja berbahan kanvas, merangkul sekolah untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, dll . “Diskusi hari ini seru, kita ditantang untuk membuat program pelestarian lingkungan dan harus menjalankannya, kita semakin semangat karena selain kita akan melakukan sosialisasi ini ke masyarakat luas, tapi kita pun di tantang untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di lingkungan terkecil dahulu yaitu sekolah kita masing-masing, dan saya sudah memiliki banyak ide untuk di laksanakan di sekolah saya” jelas Naviga Nurul anggota Sharp Greenerator, siswa kelas 9 SMUN 4 Cibinong, Bogor.

Diharapkan melalui kegiatan ini, Sharp Greenerator mampu menggerakan masyarakat untuk dapat turut serta mengurangi penggunaaan kantung plastik guna melakukan aksi pelestarian lingkungan serta akan makin banyak anak-anak muda yang tertarik untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan dan menjadi pejuang lingkungan di masa depan.

Tentang SHARP Greenerator
SHARP Greenerator merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa komunitas anak muda pencinta lingkungan yang diluncurkan oleh PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) pada November 2015. Sejak bulan Januari-Maret 2016, SEID dan SHARP Greenerator telah menggelar sejumlah aksi nyata pelestarian lingkungan hidup bersama partner organisasi nirlaba lingkungan hidup, lalu pada Maret 2016 dilakukan pelantikan Presiden beserta anggota tetap komunitas.

Kelima organisasi nirlaba lingkungan hidup yang menjadi mitra SHARP Greenerator dalam mengawal dan mendampingi aktivitas SHARP Greenerator adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, Transformasi Hijau (Trashi), Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), World Wild Fund (WWF) Indonesia, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation. Bersama-sama kelima organisasi pembina tersebut dan juga SEID selaku inisiator, beragam aksi nyata untuk lingkungan hidup telah dilakukan oleh komunitas ‘hijau’ ini. BOS Foundation melakukan pengawalan untuk aktivitas konservasi orangutan dalam program Orangutan Live Saver yang dilaksanakan pada 13 Januari 2016 di Pusat Primata Schmutzer Ragunan Jakarta. Dalam kegiatan ini, mereka belajar mengenal langsung perilaku khas orangutan, proses pelepasliaran orang-utan ke habitat asli mereka, juga melakukan adopsi tiga Orangutan bernama Kopral dan Shelton yang saat ini tinggal di Samboja Lestari, serta Sura di Nyaru Menteng. Kedua lokasi tersebut merupakan pusat konservasi, rehabilitasi, dan reintroduksi Orangutan di Kalimantan yang sangat terkenal di seluruh dunia. Dengan melakukan adopsi, para anggota komunitas telah turut berkontribusi dalam pembiayaan perawatan ketiga orangutan tersebut dan dapat memantau pertumbuhan serta perkembangan mereka secara berkala.

Sementara itu, WWF Indonesia mengawal SHARP Greenerator untuk isu yang berkaitan dengan perubahan iklim dan energi terbarukan dalam program Climate Change Agent pada 27 Januari 2016 di Museum Listrik dan Energi Terbarukan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Bersama WWF, selain mendapat wawasan mengenai alternatif-alternatif energi baru terbarukan, mereka juga belajar langsung untuk menghitung energi dan biaya yang dihabiskan satu orang manusia setiap harinya melalui simulasi kalkulator karbon sehingga muncul kesadaran dalam diri mereka untuk melakukan penghematan energi sesederhana mungkin dalam aktivitas sehari-hari.

Terangi mengawal SHARP Greenerator untuk aktivitas konservasi ekosistem laut dan pesisir dalam program Coral Reef Heroes pada 24 Februari 2016 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Di kegiatan ini, mereka terjun langsung ke perairan Pulau Pramuka untuk melakukan adopsi puluhan terumbu karang dan belajar di bawah laut mengenai simbiosis antara satu spesies dengan spesies lainnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tidak hanya itu, mereka pun melakukan pengamatan tumbuhan pesisir seperti rumput lamun dan mangrove. Untuk aktivitas yang berkaitan dengan isu Reduce, Reuse, dan Recycle, serta budidaya organik, Trashi hadir mengawal SHARP Greenerator dalam program Organic Junkies pada 10 Maret 2016 di Kampung Sarongge, Cianjur, Jawa Barat. Di Kebun Organik Sarongge, bersama para petani setempat mereka belajar langsung mengenai teknik-teknik pertanian dan peternakan organik yang tidak hanya bebas dari penggunaan bahan-bahan kimia namun juga memberdayakan sumber daya masyarakat lokal. Melengkapi seluruh program-program ‘hijau’ tersebut, LIPI turut mendukung untuk mengawal aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati melalui pengenalan sistem kultur jaringan dalam program “Biodiversity Warrior” pada 19 Maret 2016 serta pengamatan langsung kekayaan tumbuhan nusantara melalui Garden Tour di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat.(rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER