Kanal

Gerindra: Reshuffle Jangan Sampai Timbulkan Masalah Baru

JAKARTA - riautribune : Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) turut angkat bicara terkait isu reshuffle yang santer terdengar akhir-akhir ini. Adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang memberikan pendapatnya.

Menurut Fadli, jika Jokowi jadi melakukan reshuffle kabinet, maka tidak boleh dilakukan asal-asalan. "Itu kan hak presiden reshuffle kepada pembantunya. Kita berharap presiden betul-betul mengambil keputusan sesuai kepentingannya, cari orang orang yang terbaik. Jangan sampai reshuffle ini memunculkan masalah baru," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Fadli menambahkan, reshuffle harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, masalah yang saat ini sangat dirasakan masyarakat dan diperlukan adalah terkait penegakkan hukum dan masalah ekonomi.

"Saya kira menjadi masalah faktor apa yang terkait dengan apa yang dirasakan masyarakat. Masalah hukum dan masalah ekonomi saya lihat dominan. Artinya ketidakpuasan di bidang bidang itu sangat terlihat," jelas dia.

"Harus jelas arahnya," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, hampir setahun sejak reshuffle kabinet jilid pertama, isu rombak kabinet masih terus bergulir. Presiden Jokowi merombak komposisi kabinetnya untuk kali pertama pada Rabu, 12 Agustus 2015.

Isu reshuffle makin kuat lagi setelah semua menteri Kabinet Kerja diminta tak tinggalkan Jakarta pekan ini. Akan ada Sidang Kabinet Paripurna yang dijadwalkan pekan ini namun belum pasti kapan tepatnya.

Spekulasi soal rombak kabinet pun dikaitkan dengan evaluasi menteri oleh Presiden Jokowi pekan lalu. Jika benar berhubungan, bisa jadi salah satu hari di pekan ini jadi momentum untuk reshuffle.

Sore ini, Senin (25/7/2016) Presiden Jokowi akan bertolak ke Yogyakarta. Jokowi baru kembali ke Ibukota besok (26/7) siang. Sehingga hari yang tersisa untuk pengumuman pergantian menteri, kalau jadi, adalah Rabu (27/7) hingga Jumat (29/7).(dtk/rt)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER