Kanal

Dorong Kesejahteraan Masyarakat, PHR-UNRI dan Pemkab Rohil Canangkan Kampung Patin

PEKANBARU-riautribune: PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama mitra pelaksana Universitas Riau (UNRI) dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir mencanangkan Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko sebagai kampung patin Rokan Hilir. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini fokus pada pengembangan potensi sektor perikanan guna mendorong kemandirian dan peningkatan  kesejahteraan masyarakat.

Koordinator pelaksana, Dr. Ir. Deni Efizon Msc mengatakan, Kepenghuluan Parit Aman merupakan daerah yang memiliki potensi budi daya perikanan. Hampir setiap rumah di daerah ini memiliki kolam-kolam ikan di halaman belakang. Namun sistem dan proses pemeliharaan yang dilakukan masih belum berjalan dengan baik.

“Karena itu kita lakukan penataan dan pendampingan agar pembudidaya disini lebih baik,”

Untuk tahap awal lanjut Deni, pihaknya akan melakukan pendampingan 10 kelompok masyarakat. Setiap kelompok terdiri dari 10 orang. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi, pelatihan budi daya ikan: mulai dari penanganan benih, pembesaran dan pembuatan pakan. 

Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan sarana dan prasarana budidaya seperti rumah pakan, mesin pakan, bantuan bibit ikan dan proses pendampingan hingga panen.

“Program seperti ini sangat kami dambakan, di tengah keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang belum mampu memenuhi semua keinginan petani ikan dan nelayan kami,” ujar Kadis Perikanan Rokan Hilir, Ir Muhammad Amin MSi.

Pemkab Rokan Hilir memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas kolaborasi Pembangunan kampung patin di Rokan Hilir. Program pemberdayaan juga dilaksanakan di Kepenghuluan Bangko Jaya, Kecamatan Bangko Pusako.

Namun di tempat ini  budi daya ikan dilakukan dengan sistem bioflok dan pengembangan produk pengolahan hasil perikanan UMKM ‘Sodap’ di Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko.

Di tempat terpisah, Corporate Secretary PHR WK Rokan, Rudi Ariffianto mengatakan, PHR menaruh perhatian serius mendorong kemandirian dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal. 

"Kami berharap program pemberdayaan ini dapat membawa manfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat," ungkapnya.

Program yang melibatkan UNRI dan Pemkab Rohil ini merupakan wujud kolaborasi multipihak (pentahelix) serta selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) no. 17 yaitu Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Program ini sekaligus menjadi ikhtiar bersama mengembalikan Bagan Siapiapi sebagi penghasil ikan terbesar di dunia. Sebagai Ibu Kota Rokan Hilir, Bagan Siapiapi pernah tercatat sebagai daerah penghasil ikan terbesar kedua di dunia, setelah kota Bergen, Norwegia.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER