Kanal

Setya Novanto di Sambut Sampah, Gubri Janji Akan Ambil Alih

PEKANBARU – riautribune : Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto kaget saat melakukan kunjungann ke Pasar Bawah Pekanbaru untuk memantau harga sembako di Bulan Ramadhan justru malah  disambut denganh tumpukan sampah yang meluber hingga ke badan jalan. Ekspresi heran politisi asal Jawa Barat ini pun makin menjadi setelah mendengar penuturan pedagang bahwa tumpukan sampah telah ada selama sebulan terakhir.

“Sudah sebulan menumpuk. Akhir-akhir ini memang sampah menumpuk, tidak hanya di sini Pak, di tepi-tepi jalan lain juga,” cerita seorang pedagang di Pasar Bawah Pekanbaru saat ditanyai Setya Novanto, Selasa (21/6/2016) siang.

Pedagang belum dapat memastikan penyebab menumpuknya sampah ini. Namun kondisi kebersihan yang makin parah disebut-sebut karena Dinas Kebersihan tidak mengangkutnya secara rutin.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang ikut mendampingi Setya Novanto sebelum pelantikan dirinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Riau lantas mengatakan akan menyelesaikan masalah ini.

“Kami tidak melihat ini masalahnya apa dan di mana. Tapi sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah kami akan mengambil alih permasalahan ini agar tidak mengganggu masyarakat,” ujar politisi Golkar yang akrab disapa Andi Rachman itu.Dan Gubri H Arsyadjuliandi Rachman, juga menegaskan akan bergotong royong menuntaskan persoalan sampah yang berada di wilayah kekuasaan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT tersebut.


"Sangat kita sayangkan melihat tumpukan sampah seperti itu. Kesannya kota kita jorok dan tidak terkelola dengan baik. Ada baiknya kita lekas bekerjasama mulai dari pak Walikota, dinas terkait dan komponen masyarakat untuk sama-sama membersihkan sampah-sampah yang berserakan," tuturnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, permasalahan sampah di Pekanbaru dipicu oleh kisruhnya kontrak pengelolaan sampah yang berada pada salah satu pihak swasta. Belakangan proses pengangkutan sampah terlihat sudah mulai berjalan namun belum mampu menyelesaikan permasalahan tersebut secara menyeluruh.
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER