Kanal

Aksi Peduli Sampah Puluhan Mahasiswa

PEKANBARU - riautribune : Persoalan sampah yang membelit Kota Pekanbaru  mulai mendapat respon yang positif dari sejumah kalangan yang merasa dan mengaku bahwa persoalan sampah bukan tanggung jawab lembaga atau  kelompom tertentu saja, tapi juga tanggung jawab bersama. Hal itu ditunjukkan oleh 60 orang mahasiswa /mahasiswi dan pemuda yang tergabung dalam komunitas Aksi Cepat Tanggap  (ACT) Pekanbaru.

Pantauan di Jl HR Soebrantas tepatnya di Simpang Jl Delima,  Selasa (21/06/2016)  tidak kurang dari 60 orang pemuda pemudi yang memakai jaket almamater perguruan tinggi secara bahu membahu , dengan penuh semangat membantu petugas kebersihan memindahkan tumpukkan sampah di jalan raya ke dalam truk pengangkut sampah yang sudah tersedia di lokasi tersebut juga truk yang memang sudah dikondisikan oleh para pemuda pemudi tersebut.

Wajah-wajah mereka yang semuanya masih berpuasa terlihat penuh semangat serta  mengangkut dan  mengumpulkan sampah-sampah yang  berserakan di badan jalan yang diperkirakan akan mampu memenuhi 2 atau 3 truk pengangkut.

Mustakim salah seorang kelompok ACT menyebutkan bahwa mereka para pemuda dan mahasiswa  tergerak untuk membantu kondisi persampahan di Pekanbaru yang sudah sangat memprihatinkan.  Karena menurut mereka pasca pemutusan kontrak dengan PT MIG dipastikan armada dan tenaga yang dimiliki Pemko pekanbaru tidak akan mencukup mengangkut sampah yang sudah bermunculan di semua titik,

“Tidak ada gunanya kami turun ke jalan untuk berunjuk rasa, Soal sampah bukan untuk diperdebatkan tapi untuk dibersihkan. Kita tahu  Pemko baru saja memutus kerjsma dengan pihak ketiga, sudah pasti Pemko juga mengalami kesulitan dalam ketersediaan armada dan tenaga.   Setidaknya dalam situasi yang stagnan ini, kawan-kawan pemuda dan mahassiwa berpartisipasi membantu memberishkan di beberapa titik yang selalu berada di depan mata mahassiwa  dan pemuda ini,’’ ujar Takim lagi.

Disebutkan Mustakim, bahwa semula ACT bermaksud melakukan bhakti social di seluruh titik sampah yang ada di sepanjang jalan HR Soebrantas. Namun karena besarnya volume sampah di satu titik dan memakan waktu cukup lama, terpakasa untuk sore itu mereka hanya fokuskan di satu titik simpang delima.

“Ini saja sudah lebih satu jam setelah ashar tadi kami angkut, tapi masih belum setengahnya terangkut. Sore ini kami selesaikan di  titik ini dulu,  baru kemudian kita sepakati malam atau esok pagi ke titik lain. Pokoknya kami yang berjumlah sekitar 60 orang ini akan siap selalu membantu sampai kondisi penanganan sampah sudah mulai terkendali,’’ ujar Takim lagi.

Ditambahkan Takim bahwa dia dan kawan2nya akan selalu berkoordinasi dengan pihak DKP dan pihak Kecamatan untuk tidak salah paham.(ehm)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER