Kanal

Jelang Olimpiade, Menpora Ingatkan untuk Waspadai Doping

JAKARTA - riautribune : Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terus mengawal persiapan para atlet menjelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah soal doping.

"Jangan pakai doping, tidak benar itu. Karenanya WADA (Badan Anti Doping Dunia) sangat amat ketat, jangan main-main. Jadi jujurlah pada diri sendiri bahwa kita punya kemampuan," tutur Imam dalam pertemuan di Pacific Place, Jakarta, Senin (20/6/2016) malam.

"Hasil latihan kita selama beberapa tahun, motivasi kita, dan doa akan memberikan semangat yang luar biasa. Yakinlah, Tuhan tidak akan membiarkan setiap doa yang diminta oleh hambanya," sambung dia.

Imam mencontohkan kasus yang dialami Rusia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2015 di Houston, Amerika Serikat, ketika sejumlah atletnya terjerat doping, sehingga negara tersebut tidak bisa mengikutkan cabang olahraga tersebut di Olimpiade tahun ini.

Sebagai pengawasan, Menpora juga mengajak Chief de Mission (Komandan Kontingen Indonesia) dan Satlak Prima untuk memastikan bahwa setiap obat yang digunakan para atlet, termasuk obat batuk dan flu sekalipun, tidak mengandung zat-zat yang dikategorikan sebagai doping.

"Saya kira CdM atau Satlak Prima sudah punya katerisasi atlet yang mengonsumsi obat, mungkin obat batut atau flu. Itu pastikan dengan lembaga antidoping, apakah WADA akan mempengaruhi kewajaran prestasinya. Kita masih punya waktu untuk memastikan itu," ungkapnya.

Senada, Deputi IV Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyadari bahwa doping adalah masalah sensitif. Karenanya, diimbau kepada atlet untuk tetap wasdapa.

"Artinya jangan ambil risiko, seperti misalnya suplemen yang menurut beberapa cabang olahraga yang masih kurang 'nendang' itu, hati-hati. Jangan sampai cari suplemen yang 'nendang banget' tapi ujung-ujungnya jadi perkara," kata Gatot, terpisah.

"Kami juga sudah melibatkan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). Atlet Indonesia sendiri sebenarnya sudah dapat julukan oleh pelatih asing angkat besi. Dia bilang, 'atlet Indonesia itu belum terkontaminasi'. Ya mudah-mudahan hal itu bisa terus dijaga," pungkasnya.(dtk/rt)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER