Kanal

Sampah di Pekanbaru Akan Diolah Maksimal, Pemulung Bakal Dapat Pekerjaan, Anaknya Dikasih Beasiswa

PEKANBARU- Selama bertahun-tahun persoalan sampah selalu menjadi persoalan krusial di Kota Pekanbaru, bahkan penumpukan sampah sudah menjadi penyebab bencana banjir di kota bertuah. 

Hal inilah yang menjadi dasar bagi PT Pancanaka Tuah Madani untuk memberikan solusi kepada Pemko Pekanbaru. Solusi tersebut disambut baik dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou), Kamis (9/2/2023). 

Direktur perusahaan, Bismar Rambah, mengatakan, pihaknya mendapatkan investasi dari perusahaan asal Jerman dan Singapura untuk mengelola sampah yang ada di Kota Pekanbaru ini. 

"Saat ini kita tahu bahwa sampah di Pekanbaru sangat besar volumenya, dengan kehadiran teknologi yang kita ciptakan, nantinya akan bisa memproduksi berbagai produk, diantaranya ada pupuk, ada energi dan lainnya," ucap Bismar. 

Setelah MoU ini, jelas Bismar, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan studi bersama, dan kemudian menghasilkan guideline dari Pemko Pekanbaru. Sehingga, ada regulasi yang jelas selama masa operasi perusahaan. 

"Kita tidak ingin mengabaikan regulasi yang ada, tapi kita juga ingin waktunya terukur. Setelah adanya kontrak kerjasama tentu kita akan melakukan groundbreaking di tahun ini, rencananya di TPA Muara Fajar," jelasnya. 

Presiden Komisaris PT Pancanaka Tuah Madani, Asri Auzar menambahkan, atas nama masyarakat, pihaknya ingin membantu pemerintah untuk menuntaskan persoalan sampah, tanpa harus membebani keuangan pemerintah. 

"Makanya, kita menggandeng investor dari Jerman dan Singapura untuk menanamkan modalnya. Dan Alhamdulillah Pemko Pekanbaru menyambut baik MoU ini. Pj Walikota siap mendukung, asal ini tidak sekedar janji, jangan ketika sudah teken kontrak dan ternyata gagal, kan pak wali yang malu, makanya kita serius," katanya lagi. 

Jika kontrak kerjasama bisa rampung dalam 3 minggu kedepan, tegas Asri, pihaknya akan segera melakukan pemancangan pertama yang diresmikan langsung oleh beberapa menteri. 

"Kalau pak Luhut bisa datang, kita akan undang beliau ke Riau. Ini benar-benar murni investasi dari pihak swasta untuk membantu Pemko Pekanbaru. Ini pertama di Indonesia, setelah Pekanbaru mungkin akan ada juga di Jogja," ujar Asri. 

"Kita menciptakan lapangan pekerjaan, kita daur ulang kembali sampah itu sehingga menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat. Setelah ini berdiri, pemulung boleh datang ke kita, kita berikan pekerjaan dan anak-anaknya kita kasih beasiswa dari keuntungan perusahaan nanti," tambahnya. 

Dikatakan Asri Auzar, untuk proyek pabrikasi  mencapai angka Rp700 miliar, dengan total keseluruhan mencapai Rp1 triliun. "Seluruh pembiayaan dan teknologinya kita yang tanggung, setelah 25 tahun berjalan, akan kita serahkan ke Pemko," pungkasnya. 

Disamping itu, Perwakilan Kadin Indonesia, Taridi Ridho yang turut hadir saat proses teken MoU di Ruang Multimedia, Komplek MPP Pekanbaru menyebutkan pihaknya siap membantu persoalan sampah di Pekanbaru. 

Dikatakannya lagi, investasi ini juga berpeluang membuka ekspor dari Pekanbaru. Karena produk-produk yang dihasilkan dari sampah tersebut bisa menjadi biji plastik, bio diesel, pupuk, dan lainnya. 

"Kami memilih teknologi yang paling tepat, dan teknologi ini bernama sirkular ekonomi. Teknologi dari Jerman dan Singapura ini, sampah tak hanya dibakar, tapi bisa digunakan kembali dengan tepat, sampah itu dibersihkan kembali, dikemas dan kemudian diekspor dan untuk sampah organiknya bisa dijadikan pupuk kompos, bio disel dan lainnya," ucapnya. 

Selain itu, perusahaan asal Jerman dan Singapura ini juga menyetujui 60 persen mesin-mesin diproduksi di Indonesia. "Jadi yang didatangkan dari Eropa itu hanya teknologi yang tinggi, seperti alat sensor dan alat pengubah sampah menjadi energi," katanya. ***
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER