Kanal

Dinas PUPR Riau Overlay Perbaikan Jalan Provinsi Sepanjang 30 KM di Siak

SIAK, Riautribune.com - Upaya pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan dan mensukseskan Iven balap sepeda bertaraf internasional, Tour de Siak Riau tahun 2022, tak diragukan lagi.

Selain ruas jalan yang menjadi perlintasan dalam etape Tour De Siak Riau tahun 2022, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau, terus menggesa perbaikan ruas jalan provinsi, terutama ruas jalan dari Pekanbaru menuju Siak, seperti ruas jalan Simpang Bakal menuju Simpang KM 11 Koto Gasib, Kabupaten Siak yang kondisinya sangat rusak parah.

Selain itu, Dinas PUPR Riau juga melakukan overlay dari Simpang Bakal Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak hingga ruas jalan di Simpang Beringin, Pekanbaru. Terhitung total pengerjaan perbaikan ruas jalan lebih kurang mencapai 30 kilometer.

Kadis PU Riau Arief Setiawan melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah I Ardi Irfandi kepada awak media mengatakan, pihaknya terus menggesa perbaikan akses jalan provinsi yang rusak, khususnya di wilayah I yakni Pekanbaru, Siak dan Pelalawan.

"Saat ini kita sedang menggesa pengerjaan perbaikan dan pengerasan jalan dari Simpang Bakal hingga Simpang KM 11 Koto Gasib. Overlay ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan struktur jalan yang rusak, kita tidak ingin dengan rusaknya ruas jalan menjadi hbatan dalam mensukseskan Tour de Siak Riau tahun 2022 ini," ungkap Ardi, Kamis 1 Desember 2022 siang.

Ia menjelaskan, perawatan jalan milik provinsi Riau itu tak hanya dilakukan saat ini saja, namun dikarenakan tingginya mobilitas kendaraan bertonase berat milik Koorporasi dan swasta, mengakibatkan kerap rusaknya jalan penghubung Kabupaten Bengkalis, Siak dengan Kota Pekanbaru.

"Tak sedikit truk Over dimensi Over Load (ODOL) milik perusahaan yang melintas menuju ke pelabuhan Buton, kecamatan Sungai Apit maupun kendaraan bertonase berat menuju ke Pelalawan berlalu lalang bebas setiap harinya. Sehingga kita perkirakan ini menjadi salah satu sebab kerap rusaknya ruas jalan tersebut," terangnya.

Dirinya menyampaikan, dengan tingginya mobilitas kendaraan bertonase berat yang melintas setiap harinya itu, sudah seharusnya ruas jalan tersebut di rigid beton.

"Sudah saatnya di rigid. Namun untuk biaya rigid itu kan tidak kecil, 1 km saja bisa mencapai Rp 10 miliar, sementara biaya pemeliharaan di UPT kita setiap tahun hanya Rp 30 miliar. Untuk solusinya ya di rigid, karena jalan aspal itu sudah tak sanggup lagi menahan beban truk over tonase yang setiap harinya melewati jalan provinsi itu," jelasnya.

Mantan Kabid Bina Marga PU Siak itu juga mengatakan, untuk saat ini pihaknya sedang fokus dalam melakukan perawatan jalan demi kenyamanan masyarakat, Ia juga menyampaikan bahwa pada bulan Februari tahun 2022 mendatang, pihaknya kembali akan melanjutkan perbaikan jalan tersebut.

"Februari tahun 2023 nanti kita akan kembali melakukan perbaikan ruas-ruas jalan tersebut, mudah-mudahan tahun depan jalan itu sudah dapat titik terang agar ditingkatkan menjadi rigid," pungkasnya. (Rizal Iqbal)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER