Kanal

Terkini! Peneliti observasi pengembangan pengisian cepat demi kembangkan mobil listrik

TEKNOLOGI, Riautribune.com - Lirikan pemerintah Indonesia kini tertuju kepada pengembangan mobil listrik, hal tersebut dinilai bisa mengatasi persoalan harga BBM yang melambung tinggi.

 

Saat ini, tantangan mendasar mengenai mobil listrik adalah waktu pengisian penuh daya mobil listrik tersebut.

 

Beberapa produsen kendaraan listrik mencoba mencari dukungan untuk solusi pengisian daya cepat mobil listrik yang nantinya mobil listrik direncanakan akan dipasarkan di Indonesia.

Baca juga : Ini 6 Jurus Beli Tiket Pesawat Murah, Berburu Tengah Malam

Dengan demikian, ada upaya untuk mengurangi waktu pengisian penuh dan membuat sistem lebih efisien.

 

Dalam Survei Otomotif Global Deloitte 2022, 1 dari 10 pengguna mobil listrik menyebutkan bahwa hal itu sebagai masalah utama bagi pengguna kendaraan listrik.

 

Baterai adalah salah satu aspek inti dari kendaraan listrik, padahal baterai listrik merupakan tren baru, sehingga hal ini membutuhkan semacam sistem manajemen yang efisien dan cerdas.

Baca juga : Roket 22 Ton China Jatuh di Dekat Kalimantan

Dikabarkan, ada penelitian yang sedang berlangsung pada baterai yang tangguh dengan paket baterai yang dapat mendukung kebutuhan jarak tempuh pengguna yang lebih lama.

 

Yang menjadi target dari sebuah pengembangan pengisian cepat daya mobil listrik juga untuk mengurangi waktu pengisian penuh menjadi serendah 15 menit.

 

Saat ini, beberapa perusahaan dan lembaga penelitian sedang mengerjakan pengisian cepat mobil listrik.

 

Seperti halnya para peneliti dari Penn State University di Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan perkembangan baru.

 

Dari hasil penelitian mereka, didapati teknologi baterai baru berpotensi memangkas waktu pengisian penuh kendaraan listrik menjadi setengahnya.

 

Teknologi pengisian cepat daya mobil listrik tersebut juga bisa mengurangi ukuran baterai, dimana selain itu, pengembangan baru itu akan meningkatkan jangkauan kendaraan listrik.

 

Studi para peneliti itu dipublikasikan awal pekan ini di jurnal Nature, seperti dilansir dari GizChina pada Senin, 17 Oktober 2022.

 

Teknologi tersebut dikembangkan dengan bekerja sama dengan EC Power, sebuah startup yang didukung secara akademis.

 

Dalam teknologi baru ini, foil nikel ultra-tipis ditambahkan ke struktur baterai, sehingga diharapkan dapat membantu mengontrol suhu untuk meningkatkan kinerja baterai.

 

Menariknya, peningkatan performa baterai ini tidak dibarengi dengan overheating.

 

Oleh karena itu, tidak perlu sistem pemanas dan pendingin yang besar dan pihak pengembang mengatakan teknologi pengisian cepat daya mobil listrik tersebut dapat mengurangi waktu pengisian baterai hingga 10 menit.

 

Hal tersebut menjadi inovasi baru bagi pengisian daya mobil listrik dan efisiensinya, sehingga dapat mengurangi ukuran baterai hingga dua pertiga dari ukuran generasi sebelumnya.

 

Menurut Penn State, EC Power selaku perusahaan pengembang baterai kendaraan listrik, saat ini sedang mencoba memproduksi dan menjual baterai baru. (Reynold)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER