Kanal

Tim pegabdian KUKERTA UNRI sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Kualu pada kelas ibu hamil

Kualu (19/07/22),Riautribune.com -  Stunting masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan, angka kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Artinya, 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama. Pada 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 27,7 persen. Jika dibandingkan dengan data 2020, angka tersebut mengalami penurunan. Kendati demikian, penurunan angka kasus stunting di Indonesia masih jauh dari batas yang ditentukan oleh WHO, yakni 20 persen.

Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang dapat terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak memiliki bentuk tubuh yang pendek. Kabar baiknya, stunting bisa dicegah sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Apabila seorang anak memiliki tinggi badan lebih dari -2 standar deviasi median pertumbuhan anak yang telah ditetapkan oleh WHO, maka ia dikatakan mengalami stunting.

Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Memenuhi target tersebut merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat. Terlebih lagi, aktivitas di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) kurang maksimal saat ini. Padahal, Posyandu adalah tonggak utama pemantau tumbuh kembang balita pada lingkup wilayah yang lebih kecil.

Hal inilah yang melatar belakangi Pemerintah Desa dalam turut serta terlibat langsung dalam menurunkan dan mencegah angka stunting di Indonesia. Yakni salah satunya dengan membuka kelas Ibu Hamil bagi masyarakat di Desa Kualu dengan maksud memberikan dan mengarahkan kepada para ibu-ibu hamil yang ada di Desa untuk dapat mengenal, mencegah dan menjaga kehamilannya, agar bayi yang lahir terhindar dari stunting.

Maka dari itu Puskesmas Pembantu Desa Kualu dibantu mahasiswa KUKERTA Universitas Riau melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil dalam rangka Pencegahan Stunting di Desa Kualu dari masa kehamilan dan sejak dini, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, (19/07/2022) yang bertempat di PUSTU (Puskesmas Pembantu) Kantor Desa Kualu. Pada kesempatan ini turut hadir bidan Posyandu Desa Kualu Kecamatan Tambang untuk mendampingi mahasiswa dalam menjalankan edukasi.

(19/07/22) Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau memberikan program Peningkatan Pengetahuan tentang Pencegahan Stunting dan Pencegahan Anak Gizi Buruk dengan sasaran Ibu

Hamil di PUSTU Desa Kualu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan stunting dan pencegahan anak gizi buruk.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan dengan melibatkan kader-kader kesehatan masyarakat serta dibantu oleh bidan desa. Paling tidak 2-3 bulan sekali dalam setahun, agar mampu memonitor perkembangan dari janin yang ada di dalam kandungan para peserta. Hal ini berguna nantinya untuk membantu, menanganani, dan pencegahan dini gejala stunting.

Kegiatan ini dihadiri oleh 7 ibu hamil dan 5 ibu bidan Desa Kualu Kecamatan Tambang. Sebelum dimulai program edukasi, mahasiswa melakukan pendataan usia hamil dan pemberian snack khusus ibu hamil. Kegiatan dimulai dengan bidan PUSTU Desa Kualu yang melakukan pengecekan kepada ibu hamil, selanjutnya bidan menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa KUKERTA Universitas Riau untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada ibu hamil yang hadir. Program edukasi dilakukan oleh mahasiswa dan ibu hamil cukup antusias bertanya tentang risiko stunting serta pencegahannya. Dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting diharapkan ibu hamil dapat memahami stunting serta dapat menerapkan pencegahan stunting untuk bayinya. Selain diberikan materi tentang pencegahan stunting, ibu hamil juga diberikan pengetahuan mengenai stunting, tanda-tanda, penyebab, serta dampaknya. Di akhir kegiatan dilanjutkan dengan Program Peningkatan Pengetahuan tentang Pencegahan Anak Gizi Buruk.(rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER