Kanal

Momen Tangis Istri Sambo Usai Penembakan Brigadir J Terekam CCTV

JAKARTA, Riautribune.com - Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC) disebut langsung pulang ke rumah pribadi dan menangis usai terjadi peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Kalibata, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Taufan Damanik setelah memeriksa CCTV yang dipasang di rumah pribadi Sambo. Jarak antara rumah pribadi dan rumah dinas Sambo tidak jauh.

Dalam CCTV disebut Taufan bahwa pada Jumat (8/7) sekitar jam 17.01 rombongan ajudan masuk mobil dari rumah pribadi ke rumah dinas atau TKP.

"Enggak berapa lama keliatan lagi CCTV si ibu PC kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya seperti menangis, didampingi ada satu dua orang yang di belakangnya. Sampai di situ kemudian CCTV lainnya memperlihatkan mobil provos hilir mudik, mobil patroli hilir mudik, yang dikatakan bahwa mereka ditelepon dan heboh lah ya ngurusin itu, lalu ada kelihatan mobil ambulans kurang lebih jam 7 sampai. Direkam semua sampai di RS Bhayangkara," imbuh Taufan.

Mundur beberapa jam sebelum peristiwa penembakan, CCTV yang diperiksa Komnas HAM juga merekam peristiwa lain.

Sekitar pukul 15.29 WIB CCTV merekam Ferdy Sambo menggunakan seragam polisi dan satu ajudannya mendatangi rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga.

Bersamaan dengan itu, Taufan berkata terlihat tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR. Sekitar pukul 15.40 WIB, Putri bersama para ajudan, termasuk Bharada E dan Brigadir J datang ke rumah pribadi, setelah melakukan perjalanan dari Mangelang.

Dalam rekaman CCTV terlihat mereka melakukan tes PCR bergantian, yakni Putri, Bharada E dan Brigadir J. Tes PCR itu selesai sekitar pukul 16.07 WIB.

Kemudian, pada pukul 16.31 WIB para ajudan termasuk Bharada E dan Brigadir J berkumpul bersama dalam keadaan santai.

Taufan menyebut mereka bercengkerama sambil tertawa. Hal itu diketahui berdasarkan komunikasi terakhir Brigadir J dengan kekasihnya Vera.

"Jam 16.31 WIB bertelpon ke Yosua, dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa tertawa, jadi Yosua itu lagi kumpul kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," jelas dia.

Kemudian, antara pukul 17.09 dan 17.12 WIB, mereka meninggalkan rumah pribadi ke rumah dinas Sambo yang berjarak cukup dekat dengan rumah pribadi.

Berselang beberapa menit, kata Taufan, Ferdy Sambo bersama ajudannya meninggalkan rumah pribadi. Dia pergi berlain arah dengan rombongan istrinya.

Pada pukul 17.23 WIB, kamera CCTV masih merekam ada mobil milik Sambo yang berputar balik.

Taufan menyebut berputarnya rombongan Sambo, karena mendapat telepon dari istrinya PC. Sambo diberi tahu peristiwa oleh PC bahwa ada peristiwa penembakan.

"Dalam CCTV itu berhenti, nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV enggak bisa menjelaskan apa apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelpon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," ujar dia.

Penyelidikan kasus Brigadir J di Komnas HAM masih berlanjut. Komnas HAM sudah mengumpulkan beberapa keterangan dari sejumlah pihak, yakni dari keluarga Brigadir J, tujuh ajudan Sambo, dan ahli forensik.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER