Kanal

Harga Minyak Goreng Curah Naik Lagi ke Rp15 Ribu per Kg

JAKARTA, Riautribune.com - Harga minyak goreng curah naik lagi di Pasar Cibinong. Sejumlah pedagang mengaku menjual minyak goreng curah seharga Rp14.500 hingga Rp15 ribu per kilogram (kg).
Titi, salah satu pedagang menyebut harga naik dalam tiga hari terakhir dari Rp14 ribu per kg menjadi Rp15 ribu per kg.

"Harga minyak goreng curah naik lagi menjadi Rp15 ribu per kg. Kemarin, Rp14 ribu per kg. Lalu, Rp14.500 per kg, kini Rp15 ribu per kg," ungkap Titi, Jumat (22/7).

Meski begitu, ia mengatakan minyak goreng curah tetap laris manis. Maklum, minyak goreng adalah kebutuhan dasar untuk memasak sehari-hari.

Titi mengaku biasa menjual minyak goreng curah sebanyak enam jeriken setiap hari. Satu jeriken berisi 17 kg. Itu berarti, Titi bisa menjual minyak goreng curah hingga 102 kg dalam sehari.

"Sehari laku enam jeriken, satu jeriken itu 17 kg. Pembelinya ibu rumah tangga ada, pedagang ada," kata Titi.

Sementara, minyak goreng kemasan kalah pamor di gerai milik Titi. Maksimal, total minyak goreng kemasan yang terjual hanya lima dus.

Satu dus berisi 12 liter minyak goreng kemasan. Jika lima dus, artinya total yang terjual hanya sekitar 60 liter.

"Memang beda-beda orang, ada yang senang kemasan, ada yang curah. Ada langgananku pedagang gorengan sehari beli minyak goreng curah 17 kg. Tidak mau kemasan, maunya curah. Jadi beda-beda orang," jelas Titi.

Senada, pedagang lain bernama Rini mengatakan harga minyak goreng curah naik dari Rp14 ribu per kg menjadi Rp14.500 per kg hari ini. Namun, harganya masih jauh lebih murah dibandingkan awal tahun yang sempat RpRp18 ribu per kg sampai 20 ribu per kg.

Ia mengatakan rata-rata minyak goreng curah terjual 5-8 jeriken per hari. Setelah habis, Rini baru membeli lagi di agen untuk dijual keesokan harinya.

"Biasanya, saya beli delapan jeriken per hari, jadi setelah habis baru beli. Kira-kira lima sampai delapan jeriken per hari," ujar Rini.

Ia juga menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16 ribu per liter. Meski harga tak jauh beda, tetapi mayoritas pembeli tetap memilih minyak goreng curah.

"Yang beli banyak mau curah, karena banyak pedagang. Jadi maunya curah," kata Rini.

Pedagang lain, Dani mengatakan harga minyak goreng curah dalam dua minggu terakhir turun dari sekitar Rp16 ribu-Rp18 ribu per kg menjadi Rp15 ribu per kg.

"Harga minyak goreng turun mengikuti harga minyak kelapa sawit mentah," ucap Dani.

Ia mengaku mampu menjual 64 kg minyak goreng curah per hari. Setelah habis, Dani biasanya baru berani membeli stok baru ke agen.

"Saya stok dikit-dikit, nanti habis baru beli lagi nanti 64 kg gitu," imbuhnya.

Dani juga menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16 ribu per liter. Menurut dia, harga minyak goreng kemasan dan curah sudah mirip-mirip.

Namun, tetap saja pembeli lebih banyak memilih minyak goreng curah. Sebab, rata-rata penjualan minyak goreng kemasan hanya empat dus atau 48 liter.

Ada pula pendatang baru bernama Siti yang menjual minyak goreng curah sebesar Rp16 ribu per liter. Ia mengaku baru berdagang di pasar sejak beberapa minggu lalu.

Oleh karena itu, ia baru bisa menjual minyak goreng curah sekitar 1 kg-3 kg per hari. Biasanya, satu jeriken baru habis seminggu.

"Saya baru dagang. Jadi 17 kg atau satu jeriken baru habis seminggu," cerita Siti.

Siti juga menjual minyak goreng kemasan seharga Rp22 ribu per liter. Namun, ia mengaku masih lebih laris minyak goreng curah. "Masih mahal minyak goreng kemasan," lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan rata-rata harga minyak goreng curah di kawasan Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan sekitar Rp13 ribu-Rp14 ribu per liter.

"Harga minyak goreng curah di Jawa dan Bali di bawah Rp14 ribu per liter, rata-rata Rp13 ribu atau Rp13.500 per liter," tutur Zulkifli.

Namun, harga minyak goreng di Papua dan Maluku masih mahal mencapai Rp23 ribu per liter. Sebab, distribusi pasokan minyak goreng masih sulit ke dua daerah itu. "Di sana (Papua dan Maluku) masih mahal Rp23 ribu (harga minyak goreng) di Papua dan Maluku karena masalah logistik," ungkap Zulkifli.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan bekerja sama dengan PT Pelni (Persero) untuk mengirim pasokan minyak goreng ke Papua dan Maluku.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER