Kanal

Sisa Penggalian Tidak Ditutup dengan Benar, Galian SPAM Sebabkan Mobil Terperosok

PEKANBARU, Riautribune.com - Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yang sedang dikerjakan di beberapa ruas jalan di kota Pekanbaru, terkesan asal-asalan.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pengemudi mobil yang tidak ingin namanya disebutkan, disebabkan oleh salah satu roda kendaraan yang dikemudikannya, terperosok ke sisa galian proyek di jalan Rambutan, lebih tepatnya di depan kantor Riautribune.

"Memang hujan, saya pikir tidak ada lubang, ternyata ban saya terperosok. Mana keras lagi tadi suara bantingan hantaman ke aspalnya," ujar pemilik kendaraan tersebut kepada awak Riautribune pada Selasa malam.

Ia mengesalkan kelalaian pekerja proyek yang menutup lubang sisa pengerjaan proyek tersebut dengan hanya menimbunkan pasir dari sisa galiannya.

"Kan kalau hanya dengan pasir saja (menutup lubang sisa pengerjaan proyek) tentu tidak kuat tanahnya, pasti amblas," ucapnya dengan kesal.

"Mau berapa mobil lagi yang rusak, hanya karena terjelembab ke dalam lubang sisa galian," tanyanya melanjutkan.

Senada dengan pengemudi tersebut, salah seorang pengendara sepeda motor yang turut membantu mengangkat badan mobil yang terperosok tersebut agar bannya dapat keluar, juga mengatakan hal yang sama.

"Ini asal kerja namanya seperti ini. Sudah jelas galiannya lebih dari satu meter dalamnya, kok timbunannya hanya seperti ini. Ya amblas lah kalau kena hujan," ucap pengendara sepeda motor tersebut.

"Lagian, di depan tempat usaha orang loh. Kerja kok asal-asalan. Kalau seandainya pelanggan di cafe ini yang terjerembab kendaraannya, tentu bisa kesal dong pelanggannya, ujung-ujungnya tidak mau lagi datang ke cafe ini, rugi lah yang punya usaha. Apa memang mau buat masyarakat yang berusaha, jadi merugi?" lanjutnya dengan kesal.

Pihak pengelola usaha Mabest kopi juga memberikan keterangan bahwa pengelola proyek galian tersebut pernah berjanji akan mengembalikan keadaan bahu jalan tersebut seperti semula.

"Janjinya kemarin memang seperti itu, bakal ditimbun padat. Tapi ternyata bohong, di permukaannya kelihatan padat, ternyata longsor," ucap pengelola tersebut.

"Kalau dari informasinya sih nilai proyek untuk galian ini, cukup besar, tapi kok kerjanya asal seperti ini ya," tanya pengelola dengan kesal.

"Kalau kerja, yang amanah lah. Kan bagusnya tepati janji. Kemarin itu kami sempat buat perjanjian dengan pengawasnya. Kalau tidak ditimbun dengan baik, kami berhak menuntut, itu isi perjanjian kemarin," tutup pengelola cafe tersebut. (Reynold)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER