Kanal

Masih Banyak Nelayan dan Buruh Perikanan di Rohil Belum Memiliki Kartu Nelayan

BAGANSUAPIAPI - Masih banyak nelayan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) belum memiliki Kartu Nelayan. Salah satu kegunaan kartu nelayan, tiap nelayan, dan buruh perikanan, mendapatkan asuransi jika terjadi kecelakaan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Jonnaidi, mengatakan di Rohil saat ini ada sekitar 15.000 nelayan dan pekerja buruh perikanan tangkap.

"Dari 15.000-an nelayan dan buruh pekerja perikanan, hanya sekitar 3.000-an saja yang belum memiliki kartu nelayan," kata Jonnaidi, usai acara Sosialisasi Edukasi Penanganan dan Penanggulangan Illegal Fishing di wilayah perairan Rohil, Rabu (29/6/2022). 

Diakui Jonnaidi, kepemilikan kartu nelayan oleh para nelayan dan buruh pekerja dibidang perikanan terbilang masih minim disebabkan sampai saat ini masih dalam pembuatan. Diperkirakan, sebut Jonnaidi, hanya sekitar 2400 nelayan dan pekerja yang sudah memiliki kartu nelayan. 

"Kepemilikan kartu nelayan oleh para nelayanndan buruh pekerja nelayan masih minim. Hal ini disebabkan masih diupayakan dalam pembuatannya. Selain itu kita juga belum dapat angka pasti berapa yang sudah dapat kartu (angka itu hanya perkiraan)," jelas Jonnaidi. 

Dari 15.000 nelayan dan buruh perikanan, jelas Jonnaidi, sekitar 40 persen atau sekitar 6.000 orang nelayan yang memiliki kapal. Mereka adalah para nelayan perairan laut, sunggai dan danau, yang tergabung di dalam HNSI Rohil. 

"Nelayan yang tergabung dalam HNSI adalah nelayan perikanan tangkap. Diperkirakan hanya sekitar 40 persen saja nelayan yang memiliki kapal atau perahu sebagai alat tangkap, selebihnya banyak dari mereka sebagai buruh perikanan," tutur Jonnaidi. (amran)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER