Kanal

Gubernur Emil Rencanakan Kurban di Palestina atas Nama Eril

BANDUNG, Riautribune.com - Sebagai upaya melanjutkan ketauladanan almarhum Emmeril Kahn Mumtadz, atau yang biasa disapa Eril di masa hidupnya, sang ayah yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menunaikan ibadah kurban di Gaza, Palestina. Rencana itu disampaikan Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, saat menerima rombongan dari Aman Palestin Indonesia (API) di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (24/6).   

Tidak lupa, haturan terima kasih disampaikan Ustadz Miftahuddin dan Syekh Belal atas pembangunan Masjid Syekh Ajlin, yang desain arsitektur dan penggalangan dananya diprakarsai oleh Kang Emil. API dan sejumlah tokoh Palestina juga menyambut baik rencana Kang Emil yang akan hadir dalam peresmian Masjid Syekh Ajlin di Gaza kelak.

‘’Kami juga berterima kasih atas rencana Pak Ridwan Kamil yang akan menyembelih hewan kurban atas nama almarhum Eril dan keluarga di Gaza pada momentum Idul Adha,’’ ujar ustadz Miftahuddin.

Berkaitan dengan ikhtiar penyelesaian pembangunan Masjid Syekh Ajlin yang kini tinggal sekitar 20 persen lagi, Kang Emil mengaku akan membantu mengikhtiarkan berupa rekomendasi penggalangan dana ke daerah-daerah di Jawa Barat, melalui berbagai aktivitas yang dilakukan API.

‘’Insya Allah, saya akan ke Gaza menghadiri acara peresmian masjid Syekh Ajlin. Ini sekaligus penghargaan balasan dari kami keluarga atas atensi dan doa para warga Palestina di Gaza, khususnya terhadap syahidnya Eril,’’ tutur Kang Emil.

Menyinggung tentang hikmah dari banyaknya orang yang takziah untuk Eril, Emil mengatakan, hikmahnya secara spiritual ternyata banyak dan nyaris tidak terduga. ‘’Eril adalah seorang mahasiswa yang biasa-biasa. Saya, sebagai orangtuanya sungguh kaget setelah Eril wafat, ternyata Eril itu luar biasa,’’ kata Emil.

Amal Sholehnya, kebaikannya, ungkap Emil, sangat luar biasa. Dalam peristiwa itu, kata Emil, Allah tampaknya ingin memberi hikmah pelajaran kepada yang masih hidup. ‘’Ya, itulah sosok Eril sebagai manusia yang seharusnya begitu. Artinya, harus beribadah, beramal Sholeh, dan memberi keteladanan," tuturnya.

Emil menceritakan, Eril sering berbuat baik atau bersedekah tanpa diketahui orang tuanya. Pernah suatu ketika pulang ke rumah, wajahnya luka-luka. Almarhum Eril tidak berkata apa adanya saat ditanya orang tuanya. Padahal Eril baru saja berkelahi membantu tukang ojek yang dikeroyok.

‘’Pernah juga dalam acara wisuda, membantu menyeberangkan jalan orang lain yang sulit menyebrang tanpa tahu orang yang dibantunya. Eril berprinsip, tangan kanan bersedekah, sedapat mungkin tangan kiri tidak mengetahuinya," ujar Emil menceritakan.

Emil menambahkan, kini sudah ada 10 lagu dan sejumlah puisi dari masyarakat, serta ada ide seniman yang akan mendaurulang ribuan kembang ucapan duka cita untuk Eril menjadi karya seni.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER