PEKANBARU, Riautribune.com - Puluhan pemuda yang menamakan diri sebagai Ikatan Pelajar Mahasiswa Pekanbaru (IPMP), sambangi dan gelar unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, pada Selasa (24/5/2022).
Mereka mempertanyakan anggaran beasiswa dalam APBD Kota Pekanbaru yang tidak lagi masuk penganggaran sejak hampir enam tahun belakangan.
Hal tersebut, dikatakan Ketua Umum (Ketum) IPMP, Wan Afif, adalah sesuatu yang layak dipertanyakan, mengingat Pekanbaru yang memiliki anggaran pendapatan yang besar namun mengesampingkan kepedulian bagi pelajar putera-puteri daerahnya.
"Kita menyampaikan keluhan-keluhan, yang mana di Pekanbaru tidak dianggarkan beasiswa bagi putera-puteri daerahnya sendiri, ini kenapa?" kata Wan Afif.
Wan Afif menyampaikan bahwa Pekanbaru adalah kota yang memiliki anggaran besar, terlebih lagi Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau, namun pemerintahannya tidak memperdulikan nasib putera-puteri daerahnya dalam dunia pendidikan.
"Pekanbaru ini kota besar, akan tetapi krisis beasiswa, untuk pendidikan saja tidak dianggarkan. Sedangkan kabupaten atau kota yang lebih kecil dari Pekanbaru ini mampu memperhatikan putera-puteri daerahnya," tegas Wan Afif.
Massa aksi yang mendatangi DPRD Kota Pekanbaru tersebut berharap agar tahun anggaran selanjutnya ada anggaran yang diperuntukan bagi beasiswa.
"Kita minta ke legislatif untuk benar-benar bisa memperhatikan untuk jenjang pendidikan," pungkasnya.
Terpantau saat IPMP melakukan aksinya, Aidil Amri membawa masuk massa ke ruangan Komisi III untuk berdiskusi dan mencarikan solusi terbaik bagi kalangan mahasiswa.(Reynold)