Kanal

Meta Setop Rekrut Karyawan Baru Karena Pendapatan Mandek

JAKARTA, Riautribune.com - Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, akan mengurangi perekrutan karyawan baru. Langkah ini merupakan salah satu dari beberapa perubahan yang dilakukan perusahaan menyusul mandeknya pertumbuhan pendapatan raksasa teknologi tersebut.

"Kami secara teratur mengevaluasi kembali ketersediaan SDM kami sesuai dengan kebutuhan bisnis, mengingat perlambatan pendapatan periode ini, kami ikut memperlambat pertumbuhan (SDM)," kata juru bicara Meta Andrea Beasley, Kamis (5/5).

Kendati begitu, Beasley mengaku masih berencana merekrut tenaga kerja untuk jangka panjang.

Perusahaan menyatakan saat ini tidak berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), tapi perlambatan perekrutan berbalik arah dari pertumbuhan tenaga kerja yang agresif selama kuartal pertama 2022.

Pada 31 Maret lalu, jumlah karyawan perusahaan mencapai 77.805 orang atau melonjak 28 persen secara tahunan dengan tambahan 5.800 karyawan baru dalam tiga bulan pertama.

Meta berencana memperlambat atau menghentikan perekrutan sebagian besar posisi tingkat menengah hingga senior. Kemudian, baru-baru ini Meta juga menghentikan perekrutan pekerja pemula.

Mengikuti kabar tersebut, saham Meta (FB) terjun hampir 7 persen pada perdagangan Kamis waktu setempat.

Pengumuman ini muncul seminggu setelah Meta membukukan pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada kuartal pertama 2022, laba Meta turun 21 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal saat ini antara US$28 miliar hingga US$30 miliar, yang mana hampir tak tumbuh dibandingkan dengan pendapatan kuartal sebelumnya, US$29 miliar.

Meta sedang mencoba mengubah strateginya untuk fokus pada rencana masa depan yang didukung dengan realitas virtual (virtual reality).

Perusahaan juga menghadapi masalah bertubi-tubi, dari persaingan ketat dengan TikTok, kehilangan bisnis di Rusia, kesulitan memonetisasi konten video penting, serta tantangan bisnis periklanannya karena perubahan privasi Apple.

Meta melaporkan pada minggu lalu bahwa rata-rata harga per iklan turun 8 persen secara tahunan selama kuartal pertama.

Meski perusahaan minggu lalu memangkas perkiraan pengeluaran setahun penuh sekitar US$3 miliar, namun Mark Zuckerberg memperingatkan investor bahwa perusahaan besutannya berencana untuk memperlambat laju beberapa investasi karena prospek pertumbuhannya yang menantang saat ini.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER