Kanal

Wamenkeu Proyeksi Inflasi Tembus 4 Persen pada 2023

JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memproyeksi inflasi bisa tembus ke level 4 persen pada 2023 mendatang.

"Inflasi kita perkirakan di sekitar angka 2 persen-4persen. Akan ada sedikit kenaikan, mungkin sampai 4 persen. Tidak apa-apa," tutur Suahasil dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kamis (21/4).

"Tapi kita harus jaga supaya inflasi tidak menjadi terlalu tinggi dan kemudian malam menjadi bumerang bagi pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.

Menurut dia, kenaikan inflasi tersebut tidak masalah asal masih berada dalam kisaran tersebut. Toh, ia memprediksi akan ada pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 hingga 5,9 persen pada 2023.

Selain itu, ia meyakinkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat menjadi penopang ekonomi jika terjadi gangguan dalam perekonomian dunia alias shock absorber.

"Jadi, kalau ada kenaikan harga di tingkat dunia, maka apa yang harus dilakukan oleh fiskal ada di tengah itu. Pemulihan harus tetap kita jalankan. Namun, potensi kenaikan dari belanja harus kita cek dengan berapa kenaikan pendapatan, berapa kenaikan belanja dan bagaimana dengan risiko pembiayaan APBN," terang dia.

Saat ini, pemulihan ekonomi di Indonesia masih berlanjut, namun masih ada luka atau scarring effect dari pandemi yang membuat dunia usaha masih belum sepenuhnya pulih karena masih menyiapkan kapasitas produksi kembali seperti sebelum pandemi.

Scaring effect ini membuat inflasi kian meningkat inflasi sehingga harus ditangani agar naiknya harga tidak menjadi terlalu tinggi dan pemulihan ekonomi tidak terhambat.

"Di tengah-tengah apa yang sedang kita waspadai dalam pemulihan ekonomi tersebut, tiba-tiba terjadi geopolitik Rusia dan Ukraina," imbuh Suahasil.

"Kita harus jaga supaya inflasi tidak menjadi terlalu tinggi dan kemudian malam menjadi bumerang bagi pertumbuhan ekonomi. Jadi naik tidak apa-apa tapi kita jaga di tingkat range," tambahnya.

Dengan kondisi tersebut, Suahasil menyebutkan harga berbagai komoditas global pun naik luar biasa seperti gas alam, batu bara, minyak mentah, hingga minyak kelapa sawit (CPO) dan memiliki dampak ke dalam negeri.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER