JAKARTA,Riautribune.com - PT BTN (Persero) Tbk membagikan dividen atau keuntungan kepada pemegang saham sebesar Rp237,62 miliar. Angka itu mencapai 10 persen dari total laba bersih yang dibukukan bank BUMN itu yang mencapai Rp2,37 triliun.
"RUPST BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahu buku 2021 akan dipergunakan sebesar 10 persen dibagikan sebagai dividen dan sebesar 90 persen ditetapkan sebagai laba ditahan," imbuh Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers, Rabu (2/3).
Haru menjelaskan pada tahun ini perseroan juga menetapkan sejumlah target kinerja keuangan seperti kredit dan pembiayaan yang ditargetkan tumbuh 9-11 persen.
Kemudian, dana pihak ketiga ditargetkan tumbuh 9-11 persen. Laba bersih ditargetkan tumbuh 10-13 persen, dan NPL Gross atau rasio kredit bermasalah diharapkan membaik antara 3,4-3,5 persen.
Perseroan juga akan menjaga yield kredit di antara 7-8 persen dengan meningkatkan kontribusi kredit dengan margin tinggi, terutama kredit payroll.
Demi mencapai target ambisius tersebut, perseroan akan mengoptimalkan program perumahan nasional seperti kontribusi program kredit perumahan rakyat (KPR), antara lain FLPP, BP2BT, dan Tapera dengan potensi realisasi sebesar 169,3 ribu unit rumah.
Tak hanya itu, perseroan juga akan memperluas kemitraan dengan penyalur kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan berbagai program.
Perseroan juga akan meningkatkan kredit perumahan rakyat di segmen milenial melalui pembangunan hunian terintegrasi dengan area transportasi (TOD) dan memperkuat program KPR for Millennials dan KPR Hits.*