Kanal

Hindari Pertumpahan Darah di Ukraina, Inggris Minta Putin 'Mundur'

INGGRIS, Riautribune.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur dari konflik perbatasan Ukraina. Hal itu bakal disampaikan dalam pertemuan yang digelar pekan ini.

Hal tersebut disampaikan juru bicara kantor pemerintahan Johnson, Downing Street, tanpa mendetailkan waktu pembicaraan Boris Johnson bersama Vladimir Putin.

"PM Johnson akan menekankan alasan Rusia harus mundur dan menggunakan cara diplomasi saat dia berbicara dengan Presiden Putin pekan ini," kata mereka seperti dilansir AFP.


Downing Street juga mengatakan Johnson bertekad mempercepat upaya diplomatik untuk menghindari pertumpahan darah di Eropa. Johnson juga disebut akan mengunjungi wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.

Pekan ini, Johnson sempat memperingatkan sanksi Barat terhadap Rusia 'bakal lebih berat dari apapun' yang terlihat sebelumnya jika Moskow memutuskan menginvasi Ukraina.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB, termasuk Inggris, akan mengadakan rapat umum pada Senin (31/1) untuk membahas tensi Ukraina.

Hubungan Rusia dan negara Barat berada di titik terburuk sejak Perang Dingin. Hubungan keduanya memanas setelah Moskow memutuskan menempatkan ribuan pasukan mereka di perbatasan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, juga sempat mengatakan Rusia terancam masuk dalam situasi yang sangat 'berbahaya' bila menyerang Ukraina.

"Invasi hanya akan berujung pada situasi berbahaya dan kematian, seperti di perang Soviet-Afghanistan dan konflik di Chechnya," kata Truss, seperti dikutip AFP.

Truss juga memperingatkan invasi Rusia dapat membawa "konsekuensi berat" dalam bentuk sanksi negara Barat di sektor finansial dan individu.

Inggris merupakan salah satu negara Barat yang mengirimkan senjata mematikan, seperti rudal anti-tank, ke Ukraina.

"Kami telah mengambil keputusan untuk mendukung Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armour ringan," kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, seperti dikutip dari Reuters.

Mengikuti AS, Inggris kerap menekan Rusia agar tak menyerang Kiev.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER