PEKANBARU, Riautribune.com - Jasa angkutan feeder (angkutan yang melayani antar jemput warga dari lingkungan rumah ke halte), hingga saat ini belum dapat dinikmati oleh warga Kota Pekanbaru.
Padahal, jasa layanan ini sudah dicanangkan oleh Pemko Pekanbaru sejak beberapa tahun lalu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Yuliarso mengatakan, rencana tersebut selama ini memang masih tertunda. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran Kota Pekanbaru.
"Konsepnya sudah selesai. Tapi karena keterbatasan anggaran, jadi kita tunda," ujarnya pada Kamis (27/1/2022).
Ia menjelaskan, realisasi feeder ini setidaknya membutuhkan biaya belasan miliar. Dimana, pengoperasian satu koridor saja butuh dana antara Rp1 hingga Rp2 miliar.
"Nilainya bervariasi, tetapi kita butuh satu atau dua miliar untuk satu koridor pertahun. Jumlah koridor ada 11, yang standby satu atau dua," jelasnya.
Menurutnya, pihaknya tidak bisa memastikan kapan feeder ini terealisasi. Pihaknya akan melakukan pembahasan bersama TAPD Pekanbaru, terkait skala prioritas anggaran.
"Kita belum tahu pasti kapan terealisasi, karena kita teknis. Masalah anggaran tentu harus kita bahas bersama TAPD," tutup Yuliarso. (Reynold)