Kanal

Komunitas Sekolah Ibu Cerdas Perawang Gelar Seminar Kesehatan

SIAK, Riautribune.com - Komunitas Sekolah Ibu Cerdas Perawang menggelar seminar kesehatan untuk menjawab berbagai pertanyaan dari ibu-ibu wali murid, menyangkut program vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun. 

Kegiatan yang bertajuk 'Vaksin Anak, Perlukah?' ini digelar di Aula kantor Penghulu Kampung Perawang Barat dengan menghadirkan narasumber dokter Spesialis anak yakni dr. Hasriza Eka Putra, M.Sc, Sp.A, diikuti oleh 30 orang ibu-ibu wali murid yang berdomisili di Kecamatan berjuluk Kota Industri Perawang, Sabtu 22 Januari 2022.

Ketua Komunitas Sekolah Ibu Cerdas Perawang Chairul Bariyyah A. Md mengatakan, Kegiatan seminar ini ditujukan kepada masyarakat umum terkait banyaknua pertanyaan menyangkut program vaksinasi Covid 19 pada anak usia 6-11 tahun serta merupakan bagian dari kegiatan seminar bulanan dalam kurikulum Sekolah Ibu Cerdas Perawang.

"Bulan ini kita mengadakan seminar yang bertujuan untuk membantu ibu-ibu yang masih bingung tentang program vaksinasi Covid 19 pada anak usia 6-11 tahun. Dalam seminar kali ini kita hadirkan langsung dokter spesialis anak dengan tujuan agar para orang tua dapat mahami dan dapat bertanya langsung dengan pakar kesehatan anak tentang perlu atau tidaknya vaksin anak ini," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Mitigasi Covid-19 IDI Cabang Siak, dr. Hasriza Eka Putra, M.Sc, Sp.A, menngatakan vaksin Covid-19 pada anak dilakukan dalam rangkaian mencapai kekebalan populasi setelah kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, lansia, guru, pelayan pelayan publik, masyarakat rentan, dewasa dan remaja mendapatkan vaksin Covid-19.

"Dengan demikian pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak ini tidak bisa dipandang terlepas (merupakan satu rangkaian utuh) dari kegiatan vaksinasi pada kelompok umur dewasa dan remaja dalam mencapai kekebalan populasi di masyarakat," ungkapnya.

Lanjut anggota Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Kabupaten Siak itu menyampaikan, vaksinasi Covid-19 pada anak telah terbukti secara ilmiah aman dan bermanfaat dalam mencegah kejadian berat Covid-19 dan juga mengendalikan penularan (wabah) Covid-19. Memang betul, mayoritas kasus yang terjadi pada anak adalah ringan, tetapi tujuan vaksinasi bukan hanya mencegah kasus berat, tetapi juga mengendalikan penularan karena anak yang terinfeksi meskipun gejala ringan tetap dapat menularkan virus. 

"Oleh karena itu, kita tidak boleh memandang vaksinasi Covid-19 pada anak ini sebagai kegiatan yang terlepas dari vaksinasi kelompok umur diatasnya, sebab anak tetaplah merupakan bagian dari masyarakat yang merupakan unsur dari tercapainya kekebalan populasi, yang pada intinya vaksin itu aman dan bermanfaat menjaga anak-anak kita," jelasnya.

Dokter spesialis anak yang bertugas di RS Type D Perawang itu juga mengatakan, Sampai saat ini dari data dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KOMNAS KIPI) sebagai lembaga yang kredibel melakukan audit kausalitas kejadian pasca vaksinasi menunjukkan bahwa tidak ada kasus meninggal akibat vaksinasi Covid-19 sejak kegiatan ini digulirkan. 

"Dari data Komnas KIPI hingga hari ini belum ada kasus meninggal dunia akibat vaksinasi Covid 19. Maka dapat kita simpulkan vaksin itu aman," sebutnya.

Dalam kesempatan memberikan materi, dr Eka juga mengapresiasi langkah dari Komunitas Sekolah Cerdas Ibu Perawang yang telah berinisiatif mempelajari dan mencari informasi yang valid kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi tentang vaksinasi anak.

"Kami sangat mengapresiasi langkah dari Komunitas Sekolah Cerdas Ibu Perawang ini. Sebagai gerakan non pemerintah, yang berinisiatif memperoleh informasi valid tentang vaksinasi anak ditengah banyaknya berita hoax dan mispersepsi yang beredar di berbagai media sosial," sebutnya.

"Kamipun berharap, Ibu-Ibu dalam komunitas ini dapat menjadi agent of change yang dapat membantu menerangkan manfaat dan keamanan vaksinasi ini kepada masyarakat sekitarnya karena kemampuan tenaga kesehatan terbatas untuk dapat berinteraksi secara intens kepada setiap orang di masyarakat untuk mengklarifikasi ketidakbenaran isu yang beredar," harapnya.

Berlangsung selama lebih kurang 3 jam, peserta yang didominasi kaum ibu-ibu itu tampak serius mendengarkan dan mengikuti kegiatan seminar. (Rizal Iqbal)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER