Kanal

Warga Takut Ada Oknum yang Memanfaatkan Harga Minyak Goreng Murah

PEKANBARU, Riautribune.com - Memasuki hari ketiga sejak diberlakukannya harga jual minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter, tetap disambut antusias oleh warga kota Pekanbaru.

Namun untuk hal tersebut diberlakukan pembatasan jumlah maksimal untuk pembelian minyak goreng. Setiap orang hanya bisa membeli minyak goreng 2 liter dengan harga Rp 28 ribu. 

Salah satu karyawan toko retail Indomaret di Pekanbaru yang tidak ingin namanya disebutkan, mengatakan bahwa minyak goreng yang disubsidi oleh pemerintah tersebut sudah habis terjual sejak hari pertama. 


"Sudah habis sejak kemarin. Hari pertama sudah banyak yang beli minyak goreng. Untuk stok selanjutnya belum bisa dipastikan," jawabnya saat ditemui riautribune pada Jumat (21/1/2022).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengimbau masyarakat yang belum kebagian minyak goreng satu harga, untuk tetap tenang dan tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan.

"Tidak perlu khawatir, karena kebijakan Menteri Perdagangan dan Perindustrian tersebut, berlaku hingga enam bulan ke depan. Diminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan panic buying," jawab Ingot saat dihubungi riautribune melalui sambungan telepon.

Ia menyebut, sejumlah ritel modern nantinya bakal menggelar operasi pasar untuk minyak goreng kemasan satu harga. 

"Sebenarnya pemberlakuan ini seperti OP (Operasi Pasar) juga, karena harga untuk distributor umum masih normal," jelasnya

.

Ingot menjelaskan bahwa tahap awal penerapan kebijakan minyak goreng satu harga hanya berlangsung di ritel modern, pihaknya masih menanti arahan lebih lanjut dari Kementerian Perdagangan RI untuk penetapan harga pasar.

Sarmi (38), ibu rumah tangga yang ditemui riautribune saat berbelanja di toko retail modern, menyebutkan bahwa ia menemukan beberapa warga yang sengaja membeli secara berkelompok.

"Tadi ada di Indomaret, sekeluarga bergantian membeli minyak goreng. Sampai banyak mereka kumpulkan. Takutnya untuk dijual lagi di tempat lain dan itu bukan di satu Indomaret mereka belanja," terang Sarmi.

Hal tersebut membuat Sarmi merasa seperti ada kerjasama antara pembeli dan karyawan toko retail tersebut.

Kalau sampai bisa berulang kali keluar masuk membeli minyak, kan seperti permainan. Ini merugikan bagi kami ibu-ibu yang benar-benar membutuhkan. Contohnya saya, tidak kebagian," ucap Sarmi. (Reymold)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER