Kanal

Edy Rahmayadi: Saya Tak Pernah Marah, Kalau Marah Selesai Kalian

MEDAN, Riautribune.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengklaim tak pernah marah. Edy menyebut gaya berbicaranya yang membuat ia dicap selalu marah-marah.

"Saya tak pernah marah, kalau saya marah selesai kalian. Saya tak pernah marah, tapi begini lah," kata Edy dalam acara Pengukuhan Pimpinan Pusat Pemuda Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), di rumah dinas, Rabu (19/1).

"Setiap ngomong seperti ini bukan berarti lebih jelek dari orang yang ngomongnya iya, iya," ujarnya menambahkan.

Edy mengakui tak pandai berbicara dengan lembut. Namun, mantan Pangkostrad itu menegaskan hatinya selembut salju.

"Saya tak bisa (berbicara) lembut. Tapi yakinkan, hati saya selembut salju. Kalau kalian tak percaya tanya Boru Lubis (Nawal Lubis- Istri dari Edy) itu," kata Edy.

Lebih lanjut, Edy mengatakan apapun yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun akhirat.

"Harus mempertanggungjawabkan, begitu dicabut nyawa kita kita harus pertanggungjawaban. Persoalannya saya tak pandai ngomong. Pasti besok keluar, ini gubernur marah-marah lagi, itu aja yang dilihat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Edy mendorong para pemuda Tapanuli Bagian Selatan mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan.

"Saya mau ngomong masa depan ini, bukan masa depan 2024 saya mau jadi gubernur lagi. Bukan itu persoalannya. Kalau sudah takdirnya jadi pemimpin pemuda Tabagsel, jadi kau pemuda Tabagsel adalah calon pemimpin masa depan. Hanya persoalannya pemimpin tetap atau tetap calon," katanya.

Pensiunan jenderal bintang tiga itu meminta para pemuda Tapanuli Bagian Selatan untuk berkarya dan melakukan aksi nyata. Ia tak ingin para pemuda hanya bisa membuat proposal kegiatan.

"Hanya persoalannya apa yang mau kau buat sampai tahun 2026, panjang kali itu. Tidur-tidur, nanti pemilihan lagi, hanya bikin proposal saja, untuk apa. Apa yang bisa kau buat. Kalau kau tak bisa buat kau tak bisa memberi," ujar Edy.

"Nanti langsung marah dia tu, langsung panggil lawyer, somasi. Diajari kalian hukum bukan untuk menyengsarakan orang, hukum itu untuk memilah agar orang tak salah," imbuh mantan Pangkostrad tersebut.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER