Kanal

Perdana Menteri Umumkan Belanda Lockdown 3 Minggu Karena Lonjakan Covid-19

JAKARTA, Riautribune.com - Dikarenakan lonjakan kasus Covid-19, Belanda menerapkan lockdown (penguncian) parsial atau sebagian. Hal itu diumumkan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.

Lockdown ini merupakan lockdown pertama musim dingin di Eropa Barat. Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (13/11/2021), PM Rutte mengumumkan setidaknya tiga minggu pembatasan di restoran, toko, dan acara olahraga.

"Krisis ini membutuhkan pukulan keras selama beberapa minggu karena virus ada di mana-mana, di seluruh negeri, di semua sektor dan segala usia," kata Rutte, Jumat, 12 November 2021 waktu setempat.

"Untungnya, sebagian besar telah divaksinasi, jika tidak, penderitaan di rumah sakit tidak akan terhitung saat ini," kata dia.

Dalam aturan lockdown parsial ini, bar, restoran, kafe, dan supermarket harus tutup pada pukul 20:00 selama tiga minggu ke depan mulai hari ini, sementara toko-toko yang tidak penting harus tutup pada pukul 18:00.

Orang-orang akan dibatasi untuk hanya bisa menerima empat pengunjung di rumah dan telah disarankan untuk bekerja di rumah kecuali benar-benar diperlukan.

Acara publik akan dibatalkan sementara pertandingan sepak bola termasuk kualifikasi Piala Dunia antara tuan rumah Belanda dengan Norwegia minggu depan harus dimainkan secara tertutup.

Sedangkan untuk sekolah akan tetap buka, dan orang-orang akan diizinkan meninggalkan rumah mereka tanpa batasan.

Rutte mengatakan bahwa pemerintah akan meninjau situasi pada 3 Desember untuk melihat apakah tindakan lebih lanjut diperlukan.

Kasus COVID-19 telah melonjak sejak pemerintah Belanda mencabut sebagian besar pembatasan terkait Corona kurang dari dua bulan lalu pada 25 September. Jumlah kasus harian mencapai tingkat rekor lebih dari 16.000 kasus pada Kamis (11/11) dan Jumat (12/11).

Negara berpenduduk 17 juta orang itu telah melaporkan 2,2 juta kasus COVID-19 dan 18.612 kematian sejak awal pandemi tahun lalu.

Lonjakan COVID-19 terjadi meskipun faktanya 82 persen warga Belanda di atas usia 12 tahun telah divaksinasi lengkap.

Orang yang tidak divaksinasi merupakan penyebab sebagian besar kasus perawatan intensif (69 persen) dan rawat inap di rumah sakit (55 persen), tetapi berkurangnya efisiensi vaksin, terutama pada orang tua, juga menjadi penyebab lonjakan tersebut.

Pemerintah Belanda mengatakan akan mulai memberikan suntikan booster pada bulan Desember mendatang.

Jumlah kasus COVID-19 sedang meningkat di sebagian besar Eropa, dengan negara tetangga Jerman juga mempertimbangkan pembatasan baru dan Austria mengatakan akan menerapkan lockdown terhadap orang-orang yang tidak divaksinasi.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER