Kanal

Al azhar: Effendi Simbolon Musuh yang Patut Disingkirkan

PEKANBARU-riautribune: Pernyataan Effendi Simbolon, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP bahwa demokrasi tanpa idealisme adalah "demokrasi ala Melayu" memancing kemarahan banyak pihak di Riau, terutama di kalangan orang-orang Melayu. "Pernyataan yang dimuat salah satu media online itu melecehkan orang Melayu", kata budayawan Al azhar yang juga Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kamis (11/2).

Dikatakan Al azhar, mengaitkan hal negatif dengan etnik tertentu (stigma etnisitas) adalah salah satu cara kolonial memecah-belah dan menciptakan konflik di nusantara. Dalam konteks masa kini, tambahnya, pernyataan Effendi Simbolon itu jelas bermuatan SARA. Karena itu, Al azhar berharap Effendi Simbolon hanya salah-ucap, dan segera minta maaf secara terbuka. Bukan hanya kepada orang Melayu, tapi juga kepada semua komponen bangsa di Indonesia ini.

"Namun, bila ucapan itu lahir dari anggapan laten yang tertanam di benaknya, maka Effendi Simbolon patut dianggap sebagai musuh yang harus disingkirkan demi keutuhan bangsa", tegas Al azhar.

Mahasiswa Datangi LAMR
Reaksi keras terhadap pernyataan Effendi Simbolon tersebut mulai marak di Riau dan Kepulauan Riau. Bahkan petang kemarin, belasan wakil mahasiswa asal Pelalawan mendatangi LAMR untuk menyampaikan perasaan terhina mereka. Dipimpin oleh Fikra, yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Islam Riau, mereka menyatakan akan melakukan semua cara sampai Effendi Simbolon menarik ucapannya yang menghina etnis Melayu itu, dan meminta maaf secara terbuka menurut adat-budaya Melayu Riau.

Dalam kunjungan itu mereka juga menyampaikan harapan LAMR mendukung mereka. Al azhar dan beberapa pengurus LAMR yang hadir dalam pertemuan itu memberikan apresiasi dan menyatakan mendukung setiap upaya yang dilakukan anak-anak watan tersebut untuk membela marwah, harkat, dan martabat Melayu. (rls/ops)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER