Kanal

Jelang Akhir Tahun, Kenaikan Harga Bahan Pangan di Pekanbaru Sudah Menjadi Tradisi

PEKANBARU, Riautribune.com - Menjelang akhir tahun 2021 ini, banyak masyarakat lebih memilih untuk meredam keinginan berbelanja untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga barang yang kerap terjadi di setiap penghujung tahun.

Berdasarkan survey di lapangan pada Rabu siang (3/11/2021), riautribune mendapat informasi akan kenaikan harga dari beberapa bahan pangan. Hal ini seperti menjadi suatu tradisi tahunan bagi para pedagang, seperti yang dituturkan Arni Sinaga, selaku pedagang komoditi pangan harian di pasar Kodim, jalan Ahmad Yani, Pekanbaru.

"Sudah biasa lah seperti ini, harga cabe, bawang dan bahan masak itu bakal naik hampir dua kali lipat. Apalagi bawang putih. Pokoknya tiap menjelang akhir tahun itu pasti ada kenaikan harga. Sama dengan momen hari besar," ujar Arni.

Bahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pekanbaru pun melancarkan pergerakan guna mewaspadai kenaikan harga barang tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah, Teguh Setiadi, pada Rabu (3/11/2021), bahwa TPID harus mengawasi sejumlah risiko seperti gejolak harga yang berpotensi meningkat pada akhir 2021 karena adanya potensi peningkatan harga komoditas pangan dan sembako yang masih akan terjadi seiring peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

Hal itu disebabkan karena masyarakat Pekanbaru khususnya dan Riau pada umumnya masih memiliki rasa ketertarikan dan sebgaian besar bergantung kepada pasokan komoditas pangan dari daerah lain.

"Kemudian ancaman la-nina yang berpotensi menyebabkan curah hujan tinggi di daerah sentra produsen, serta berbagai komoditas yang terdampak penyesuaian cukai produk berbahan baku tembakau, pengenaan cukai plastik, dan pengenaan cukai minuman berperisa," ujarnya.

Menurutnya TPID se-Riau perlu meningkatkan koordinasi dan mengantisipasi gejolak harga yang berpotensi meningkat pada akhir 2021. Dengan sinergi yang kuat, inflasi pada 2021 diharapkan akan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,0%.

Dia menyebutkan berdasarkan rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik, pada Oktober 2021 Riau mencatat inflasi sebesar 0,32 persen secara 'M to M'. Lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada September 2021 sebesar 0,19 persen secara 'M to M'.

Meningkatnya tekanan inflasi tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya. Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan Riau mencapai 2,00 persen. Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 1,66 persen, inflasi Riau tersebut masih dalam rentang yang rendah dan terkendali.

"Inflasi Oktober 2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan terutama cabai merah dan minyak goreng. Kenaikan harga cabai merah ditengarai sebagai dampak dari produksi yang terbatas seiring curah hujan yang tinggi pada wilayah produsen," tutupnya. (Rey)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER