Kanal

Nelayan Tidak Melaut, Pasokan Ikan di Pasar Terubuk Relatif Stabil

BENGKALIS-riautribune: Pasokan ikan di Pasar Terubuk Bengkalis relatif stabil meski dalam beberapa hari terakhir nelayan lokal “puasa” melaut. Ketersediaan ikan-ikan di Pasar Terubuk relatif stabil lantaran sebagian besar ikan-ikan tersebut dipasok dari luar Bengkalis.

Pantauan di Pasar Terubuk, jenis-jenis ikan kembung, ikan serai, dan ikan-ikan laut lainnya masih cukup tersedia. Bahkan, menurut pengakuan salah seorang pedagang ikan, justru masyarakat di Pasar Terubuk sepi pembeli. “Kalau ikan kita ambil dari luar Bengkalis, masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena masyarakat pun kita tengok tak banyak beli ikan, kita pun kurang tau sebabnya,” ujar salah seorang warga Bengkalis Tionghoa, yang biasa disapa Atek kepada wartawan, Rabu (27/1).

Selain ikan-ikan laut, di Pasar Terubuk juga cukup tersedia ikan-ikan air tawar seperti lele dan nila. Ikan-ikan ini pun dipastikan didatangkan dari luar Bengkalis karena di Bengkalis belum ada peternakan ikan air tawar. Kalau pun ada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Salah seorang pembeli, Hasan saat ditemui mengaku tidak begitu sulit untuk mendapatkan ikan. Kalau pun tidak sempat ke Pasar Terubuk, masih bisa membeli ikan dari nelayan-nelayan lokal yang berjualan di beberapa titik di Kota Bengkalis. “Salah satunya di Jalan Pramuka Senggoro, di situ tiap hari ada orang jual ikan, kadang-kadang udang pun ada,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah nelayan di Pulau Bengkalis “puasa” melaut karena gelombang tinggi dan angin kencang. Nelayan tradisional yang berada di kawasan Utara Pesisir Pantai Pulau Bengkalis enggan untuk melaut dan memilih untuk melakukan aktivitas lain. "Sekarang musim angin utara, selain anginnya kencang gelombang juga kuat dan membahayakan. Kondisi seperti ini juga membuat ikan sulit didapat," kata salah seorang nelayan di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Ali (45), Selasa (26/01).

Kondisi cuaca buruk itu, para nelayan setempat memanfaatkan waktu untuk pekerjaan lain di darat atau memperbaiki kapal. Setelah cuaca normal kembali menangkap ikan. “Dengan cuaca seperti ini kami manfaatkan untuk memperbaiki kapal atau pekerjaan lain di darat sampai situasi di laut membaik,” tambah Saleh (38), juga nelayan dari desa yang sama. (afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER