Kanal

Masyarakat Ragukan Selesai 100 Persen

BENGKALIS-riautribune: Pernyataan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis yang menyebutkan kalau proyek Multiyears (MY) jalan lingkar Pulau Bengkalis selesai dikerjakan 100 persen diragukan kalangan masyarakat dan pemerhati pembangunan. Pasalnya kondisi jalan lingkar yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya tersebut terkesan kurang bagus kualitasnya, serta masih ada pekerjaan yang belum tuntas dilaksanakan.

Seperti dilontarkan Direktur Eksekutif BAK-LIPUN Bengkalis Abdul Rahman S, Selasa (12/01) bahwa masih ada beberapa pekerjaan yang diyakini masuk dalam kontrak proyek MY belum dilaksanakan rekanan. Diantaranya adalah beram di sisi kanan dan kiri jalan maupun pembangunan turap beton di tepi jalan.

“Rasanya kalau kita lihat sepintas lalu saja mustahil proyek MY jalan lingkar Pulau Bengkalis itu selesai 100 persen dilaksanakan. Karena yang dikerjakan rekanan hanya rigid sepanjang proyek MY, dan pekerjaan rigid itu-pun kalau diperhatikan tidak seluruhnya rata, ada yang kasar dan sedikit bergelombang,” pungkas Abdul Rahman, mempertanyakan kualitas serta bobot pekerjaan proyek jalan lingkar tersebut.

Kemudian tukasnya, bobot 100 persen tersebut kalau memang hanya sebatas pekerjaan rigid semata memang sudah siap, tapi patut dipertanyakan juga kualitas proyek tersebut. Apalagi proyek jalan lingkar itu pelaksananya adalah BUMN sekelas PT. Wijaya Karya, tapi mutu jalan bukan seperti pekerjaan sebuah BUMN yang bonafide.

Disinggung Abdul lagi, proyek MY jalan lingkar Pulau Bengkalis itu harus dilakukan audit investigatif terlebih dahulu, soal bobot dan kualitas pekerjaan yang telah dilaksanakan rekanan di lapangan. Dinas PU dinilainya hanya main klaim kalau pekerjaan mencapai 100 persen, kontras dengan kondisi di lapangan yang terkesan asal-asalan.

“Coba lihat begitu menuju desa Kuala Alam tempat proyek dimulai dari arah kota Bengkalis, jalan lingkar MY itu dibuat tinggi dari jalan sebelumnya. Belum lagi soal beram dan turap, apakah memang kedua pekerjaan itu juga tertuang dalam kontrak proyek MY yang nilainya mencapai Rp400 miliar, karena mustahil jalan senilai Rp400 miliar kualitasnya tidak jauh beda dengan jalan kampung,” tanya Abdul lagi.

Ditambahnya juga, soal rencana DPRD Bengkalis membentuk Panitia Khusus (Pansus) MY harus direalisasikan. Karena proyek MY yang semua pekerjaan jalan kualitasnya diragukan, termasuk proyek MY di Pulau Rupat, Duri Barat, Duri Timur dan Bukitbatu-Siak Kecil.

“DPRD kita desak untuk segera merealisasikan pembentukan Pansus MY secepatnya. Karena lima dari enam proyek yang dikerjakan, kualitasnya mengkhawatirkan dan kita nilai tidak sesuai dengan anggaran yang mencapai ratusan miliar setiap paketnya,” tutup Abdul. (afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER