Kanal

Proyek MY Bengkalis Masuki “Episode Baru”

BENGKALIS-riautribune: Proyek multiyears (MY) yang digulirkan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) berupa jalan poros dan lingkar sebanyak enam paket kegiatan akan memasuki “episode baru”. Pasalnya proyek senilai Rp2,4 triliun itu telah tutup buku akhir Desember tahun 2015 lalu. Namun kalangan DPRD Bengkalis kecewa dengan kualitas serta progres mega proyek tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Bengkalis Syahrial, ST melontarkan bahwa progres proyek MY yang dikerjakan sebanyak lima paket itu jauh dari harapan, baik dari segi kualitas maupun progres. Bahkan ia mengklaim dari lima paket yang dikerjakan rekanan, tak ada satu pun yang progresnya mencapai 100 persen. Malah masih di bawah 90 persen, sehingga dewan perlu menyikapi hal tersebut.

"Kita meragukan kalau lima dari enam paket MY yang telah selesai dikerjakan itu progresnya ada yang mencapai 100 persen. Termasuk jalan lingkar Pulau Bengkalis yang diklaim selesai 100 persen, namun kualitasnya patut kita pertanyakan, demikian juga dengan empat paket lainnya. Karena itu, dalam waktu dekat kita akan memparipurnakan pembentukan panitia khusus (pansus) MY di DPRD Bengkalis,” terang Syahrial, Senin (11/01).

Lebih jauh politisi Partai Golkar ini mengaku miris dengan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan rekanan, karena banyak persoalan yang terjadi tapi tidak terselesaikan. Contohnya, jalan lingkar Pulau Bengkalis dimana ada sekitar 300 tiang listrik yang terkena pekerjaan jalan, tapi tak dikoordinasikan dengan pihak PLN.

Kemudian sambung Syahrial, jalan lingkar Pulau Rupat juga ada masalah, di mana jalan yang baru selesai dikerjakan sudah banyak yang retak-retak dan berlobang. Bobot pekerjaannya juga sangat jauh dari harapan, baru mendekati 70 persen. Selanjutnya jalan lingkar Bukitbatu-Siak Kecil, dimana ada body jalan diluar pekerjaan proyek yang rusak akibat mobilitas pekerjaan proyek MY itu tidak diperbaiki rekanan.

“Dalam pekan ini, kami di dewan akan mendudukan persoalan proyek MY tersebut, dengan membentuk pansus. Nantinya pansus bertujuan mencari tahu akar persoalan proyek yang menelan anggaran APBD Bengkalis mencapai Rp2,4 triliun itu, dan lewat pansus kita minta dilakukan audit investigatif serta pertanggungjawaban Dinas PU maupun rekanan pelaksana,” ujar Syahrial.

Ditambahnya, untuk proyek MY jalan poros Sungai Pakning-Duri yang batal dikerjakan, dia mengaku mendapat informasi terbaru bahwa rekanan pemenang lelang yaitu PT. Citra Gading Asritama gugatan mereka dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA). Artinya, Pemkab Bengkalis melalui Dinas PU harus mempertanggungjawabkan kebijakan yang dibuat dengan tidak meneken kontrak dengan perusahaan tersebut.

Menanggapi rendahnya progres kelima proyek MY itu, Kepala Dinas PU Bengkalis melalui Sekretaris Dinas M. Tarmizi mengaku progresnya tidak terlalu rendah. Bahkan ia menyebutkan untuk jalan lingkar Pulau Bengkalis pekerjaan mencapai 100 persen dan selesai dilaksanakan rekanan. “Untuk jalan lingkar Bukitbatu-Siak kecil progresnya mencapai 91 persen, jalan lingkar Pulau Rupat 71 persen, jalan lingkar Duri Barat 94 persen dan jalan lingkar Duri Timur 94 persen. Yang terendah dari kelima proyek tersebut progresnya adalah jalan lingkar Pulau Rupat,” kata Tarmizi menjelaskan. (afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER