Kanal

Pengemudi Ambil Jalur Alternatif, Warga Keluhkan Debu dan Macet

Pekanbaru, Riautribune.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dicanangkan berakhir hari ini, Senin (9/8/2021) ternyata telah menimbulkan banyaknya keluhan masyarakat.

Seperti halnya penyekatan di jalan Arifin Ahmad menuju ke jalan Sudirman, banyak pengemudi yang mengambil jalur alternatif dari gang Amal yang menyebabkan terjadinya keramaian di depan gang tersebut dan sedikit macet. Jalur ini adalah gang yang biasanya hanya dipakai oleh warga setempat sebagai akses keluar masuk mereka.

Ramainya pengemudi yang mengambil jalur alternatif ini membuat warga sekitar mengalami kesulitan. Seperti halnya Wahyuni (46), warga gang Amal yang mengeluhkan banyaknya debu yang timbul karena mobil dan motor yang melintas dari depan rumahnya.

"Sebenarnya kami warga disini (gang Amal) tidak melarang untuk lewat sini, tapi kami juga minta bagi yang lewat ya sabar aja antri. Semenjak banyak yang lewat sini debu itu jadi banyak, anak-anak juga jadi kurang bebas untuk bermain," jelas Wahyuni.

Berdasarkan pemantauan Riautribune.com, permasalahan ini justru dimanfaatkan pemuda setempat untuk mengumpulkan sumbangan sukarela bagi yang hendak melintas. "Kami pemuda disini hanya membantu mengatur jalan biar tidak terjadi kemacetan. Kalau masalah uang itu (sambil menunjuk ke arah kotak) ya kami hanya meminta sukarela, buat beli minum dan kue-kue saja kok. Dikasih kami ucap terimakasih, kalau tidak ya tidak jadi masalah," ujar pemuda yang enggan menyebutkan namanya itu.

Beberapa petugas dari kepolisian dan TNI yang menjaga di titik penyekatan di Arifin Achmad mengatakan penyekatan dilakukan untuk mengurangi aktivitas warga di luar rumah. 

"Kami dari pihak yang bertugas disini, baik yang dari Babinkantibmas maupun dari Babinsa TNI seperti abang itu (sambil menunjuk ke arah personil TNI), sebenarnya melaksanakan tugas saja, bukan untuk ditakuti, tapi baiknya kita saling menghormati. Kami tidak melarang penuh untuk siapa saja melintas dari sini," ulas petugas kepolisian tersebut. 

Ia juga menjelaskan bahwa banyak dari warga yanh diijinkan melintas tapi dalam konsep darurat, mengantarkan logistik dan dari sektor esensial lainnya. 

"Untuk aparatur negara tentu kami ijinkan melintas, mobil logistik, mobil yang membawa gas, dan banyak lagi. Untuk masyarakat, kami juga memakai paham humanis, ya bekerja dengan hati lah istilahnya. Tapi kalau sampai pengemudi mengambil jalur alternatif disana, kami kan tidak menganjurkan dan tidak juga melarang. Kami hanya menjalankan tugas disini," tambahnya.***

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER