Kanal

Biaya Olimpiade Tokyo Setara Biaya Membangun 300 Rumah Sakit

TOKYO – Gelaran Olimpiade di Tokyo menghabiskan biaya 15,4 miliar dolar AS. Jumlah tersebut merupakan salah satu biaya termahal yang pernah ada sepanjang gelaran Olimpiade menurut catatan Universitas Oxford.

Dilansir AP News pada Ahad (8/8), dengan nominal sebesar itu gelaran Olimpiade Tokyo dapat membangun 300 rumah sakit dengan kapasitas masing-masing 300 tempat tidur. Pembangunan satu rumah sakit diperkirakan membutuhkan biaya 55 juta dolar AS. Sedangkan rata-rata biaya membangun sekolah dasar di Jepang adalah 13 juta dolar AS. Dengan nominal tersebut, 1.200 sekolah dapat terbangun.

Ongkos Olimpiade Tokyo juga bisa membeli 38 unit pesawat Boeing 747 yang harganya sekitar 400 juta dolar AS per unit. Intinya, Olimpiade Tokyo merupakan gelaran mahal yang dinilai mengesampingkan aspek prioritas lainnya.

Faktanya, dalam beberapa audit pemerintah Jepang menyebut pengeluaran sebenarnya untuk Olimpiade Tokyo bahkan lebih dari angka resmi, yakni di kisaran dua kali lipat. Biaya Olimpiade Tokyo telah dibedah dalam sebuah studi oleh Universitas Oxford. Studi itu menemukan olimpiade tersebut jika dibandingkan dengan olimpiade pada tahun 1960 mengalami pembengkakan biaya rata-rata 172 persen.

“IOC dan kota tuan rumah tidak tertarik untuk melacak biaya karena pelacakan cenderung mengungkapkan pembengkakan biaya, yang semakin mempermalukan IOC dan kota tuan rumah,” kata penulis Oxford Bent Flyvberg.

Flyvberg juga menunjukkan biaya akan berkurang jika IOC mengambil lebih banyak tagihan daripada membuka dompet penyelenggara. “Masalahnya adalah menguraikan apa itu biaya Olimpiade dan pengeluaran infrastruktur umum yang akan terjadi tetapi dipercepat untuk Olimpiade,” kata Peneliti Ekonomi olahraga di College of the Goly Cross, Victor Matheson.

Sebagai contoh, dia menyebutkan, Olimpiade Tokyo 1964 adalah salah satu Olimpiade termurah atau salah satu yang paling mahal tergantung pada seberapa banyak biaya persiapan yang dihitung sebagai Olimpiade. Olimpiade Beijing 2008, biasanya terdaftar dengan biaya lebih dari 40 miliar dolar AS, dan Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 dengan harga 51 miliar dolar AS sering salah dipilih sebagai yang paling mahal.

“Angka untuk Beijing dan Sochi kemungkinan termasuk biaya infrastruktur yang lebih luas: jalan, kereta api, bandara, hotel, dan lain-lain,” kata Flyvberg.

Kaburnya biaya dan siapa yang membayar memungkinkan IOC untuk menjadikan Olimpiade sebagai pesta global yang menyatukan dunia dan mempromosikan perdamaian dunia. Semua orang terlihat diuntungkan, dan kepentingan finansial dari IOC nirlaba tersembunyi di balik bendera nasional, kemegahan dan upacara, dan kisah-kisah menarik tentang atlet yang memenangkan emas dan mengalahkan pandemi.

Tokyo, kata dia, tentu saja melihat biaya melonjak dengan penundaan tersebut. Para pejabat mengatakan penundaan itu menambah 2,8 miliar dolar AS ke total akhir. Penundaan dan larangan berikutnya pada penggemar juga menghapus hampir semua pendapatan penjualan tiket yang dianggarkan sebesar 800 juta dolar AS. Kekurangan itu harus diambil oleh entitas pemerintah Jepang yang kemungkinan Pemerintah Metropolitan Tokyo.

Penyelenggara Tokyo mengumpulkan rekor 3,3 miliar dolar AS dari sponsor domestik, didorong oleh perusahaan periklanan raksasa Jepang Dentsu, Inc. Namun banyak sponsor mengeluh secara terbuka menjelang Olimpiade bahwa investasi mereka sia-sia tanpa penggemar. Toyota, salah satu dari 15 sponsor teratas IOC, menarik iklan terkait Olimpiade dari televisi di Jepang karena ketidakpuasan publik tentang penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi. (rep)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER