Kanal

MTQ Desa Ajang Evaluasi Hasil Pembinaan Qari dan Qariah

BENGKALIS-riautribune: Sejak pertengahan Desember ini, desa-desa di Kabupaten Bengkalis mulai menggelar  musabaqah tilawatil quran (MTQ) tingkat desa. Diharapkan, event religi ini menjadi salah satu momen untuk melakukan evaluasi hasil pembinaan terhadap qari dan qariah.

Menurut Ketua LPTQ Kabupaten Bengkalis, H. Arianto, pihaknya berharap ada pembinaan terhadap qari dan qariah secara berjenjang mulai dari tingkat desa hingga Kabupaten Bengkalis. Tidak hanya itu, pembinaan juga perlu dilakuka secara kontiniu untuk menjamin kualitas dari para qari qariah.

“Kadang-kadang kita temukan, di tingkat desa ini pembinaan dilakukan ketika saat mau MTQ saja. Setelah itu, tak ada lagi pembinaan, trus dibina lagi ketika bertanding di tingkat kecamatan. Kondisi seperti itu sebenarnya tidak tepat, karena yang namanya pembinaan perlu dilakukan secara kontinu, tidak hanya pada saat bertanding saja,” kata Arianto kepada wartawan, Selasa (22/12).

Dikatakan banyak generasi-generasi muda di desa yang cukup berpotensi, baik itu di bidang qari qariah maupun bidang lainnya. Bahkan para pemenang MTQ tingkat provinsi Riau di Siak belum lama ini, hampir kesemuanya berasal dari desa. “Bisa dicek, yang menang dari Kabupaten Bengkalis justru rata-rata tinggal di desa,” kata Arianto.

Terkait kemungkinan desa melakukan “impor” kafilah, Arianto mngatakan secara aturan, sah-sah saja desa melakukan impor kafilah. Dengan catatan, kafilah yang diimpot itu berasal dari Kabupaten Bengkalis. “Aturan tertulis soal impor kafilah pada tingkat desa tidak ada. Artinya pelaku bisa membawa siap saja asal masih warga Kabupaten Bengkalis. Yang tidak boleh itu, misal kita impor qori dari Pekanbaru atau Dumai baru itu tidak boleh,” katanya lagi.(afa)
////////

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER