Kanal

Pengamat Prediksi Isu Kudeta Bisa Kerek Elektabilitas Partai Demokrat

JAKARTA - riautribune : Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif IndexPolitica Denny Charter memperkirakan bahwa polemik terkait isu pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat bisa mendongkrak elektabilitas partai tersebut hingga 2 persen. "Menurut saya dengan adanya isu kudeta ini sangat menguntungkan bagi Partai Demokrat. Ya perkiraan saya ketika kita next survei bisa jadi Demokrat mengalami kenaikan peningkatan (elektabitas)," kata Denny, dalam pernyataannya, Senin 8 Februari 2021.

 

Menurut dia, isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat sampai sekarang masih menjadi perhatian di ruang publik dan memberikan tren positif bagi partai berlambang bintang mercy itu. "Dan diperkirakan akan ada kenaikan di angka 1-2 persen efek dari isu kudeta ini," sebutnya.

 

 Dalam kesempatan itu, Denny juga menyebutkan bahwa dari hasil survei nasional yang dilakukan IndexPolitica medio 18-28 Januari 2021 atau sebelum munculnya isu kudeta, menempatkan Partai Demokrat pada urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 11,8 persen.

 

Urutan teratas, PDIP sebesar 15,5 persen, Partai Golkar 13,7 persen, dan Partai Gerindra 12,7 persen. "Ada tren negatif terhadap elektabilitas yang diterima oleh PDIP dan Gerindra, dan tren positif untuk Golkar dan Demokrat, di antaranya akibat imbas isu korupsi yang terjadi di Kementerian KKP dan Kementerian Sosial," paparnya.

 

Gaya politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai dalam menyikapi persoalan isu kudeta, lanjut dia, juga menjadi sisi lain yang diperhatikan, khususnya bagi para kaum milenial. Meski masih muda, kata Denny, AHY sudah mampu menerapkan etika politiknya dalam menghadapi suatu isu.

 

Figur seperti Ketua Umum Partai Demokrat AHY, lanjut dia, cocok dengan kelompok milenial yang menyukai sesuatu yang transparan dan tidak dalam rangka berbohong di ruang publik. "Jadi upaya yang dilakukan AHY membongkar adanya gerakan itu, meski terjadi pro dan kontra, menurut saya ini sangat efektif bagi Partai Demokrat," ujarnya.(tmpo)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER