Kanal

Kadis ESDM: Sampel Gas Bumi di Tenayaan Raya Langsung Diteliti di Laboratorium

PEKANBARU - riautribune : Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Indra Agus Lukman mengatakan sampel semburan gas bumi di Tenayan Raya langsung dilakukan uji laboratorium, oleh tim yang sudah ditunjuk.

 

Dia juga mengatakan bahwa semburan gas di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, itu dipastikan tidak mengandung zat berbahaya. “Hal itu diketahui setelah tim dari ESDM Riau sudah menurunkan tim untuk mengecek kandungan semburan gas bumi tersebut,” ungkapnya.

 

Indra mengatakan, saat mendapat laporan adanya semburan gas bumi tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pengambilan sampel. “Dalam pengecekan itu, tim juga sudah mengambil sampel semburan gas bumi. Sampel juga sudah langsung diteliti di laboratorium,” kata Indra.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan di UPT Laboratorium Milik Dinas ESDM Riau, hasilnya disimpulkan bahwa semburan gas bumi tersebut termasuk dalam kelompok gas yang tidak berbahaya. 

 

Meski hasil uji lab menunjukkan gas tersebut tidak mengandung zat berbahaya, masyarakat tetap diminati untuk waspada, sebab gas keluar dari dalam perut bumi tersebut disertai lumpur. Sehingga jika tekanan gasnya cukup kuat dapat membahayakan warga yang ada di dekat dengan lokasi semburan. 

 

“Semburan gas bumi itu tidak berbahaya, namun kami bersama tim telah melakukan mitigasi dan mengambil langkah antisipasi untuk keselamatan warga sekitar” ujarnya.

 

Indra mengungkapkan, semburan gas yang terjadi di Tenayan Raya tersebut diprediksi tidak akan berlangsung lama. Dari hasil pengecekan sampel yang dilakukan oleh dinas ESDM, gas tersebut paling lama bertahan hingga dua atau tiga hari kedepan.

 

“Mudah-mudahan dalam dua atau tiga hari ini sudah berkurang, sehingga bisa kita ambil tindakan, sekarang tindakan kita hanya membiarkan gas itu keluar dulu semua, karena semburan itu kan terjadi akibat adanya gas yang terkurung,” katanya.

 

Indra menegaskan, gas tersebut adalah gas yang terkurung di dalam perut bumi, bukan dari kebocoran pipa gas. Meskipun tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat aliran gas dari perusahaan gas negara. “Itu bukan dari pipas gas, kalau dari pipas gas yang bocor justru kita bisa menstopnya karena lewat pipa, jadi itu bukan dari pipa,” katanya. (bpc2)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER