Kanal

Positif Covid-19 Baru di Riau Bertambah Menjadi 66 Orang

Pekanbaru - Riautribune:Angka positif virus Covid-19 di Riau kembali bertambah sebanyak lima orang, total jumlah pasien positif saat ini adalah 66 orang, pasien sembuh sebanyak 28 orang, sementara lainnya tengah menjalani perawatan. 

Hal ini berdasarkan data dari tim Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (7/5/2020). 

"Perkembangan kasus periode hari ini sampai dengan pukul 12.00 Wib terkonfirmasi kasus positif baru sebanyak 338 orang sehingga totalnya menjadi 12.776 kasus. Kasus sembuh ada 64 orang sehingga total sembuh menjadi 2381, dan kasus meninggal bertambah 35 orang sehingga menjadi 930 kasus," kata Achmad Yurianto. 

Dalam pengendalian penularan virus ini, Yuri meminta kepada seluruh tokoh masyarakat agar berperan penting dalam memutus rantai penularan virus dan bersama-sama mendisiplinkan masyarakat terutama keluarga masing-masing. 

Terlebih katanya, kepala keluarga adalah struktur paling kecil untuk memberi contoh kepada anggota keluarganya. Oleh sebab itu peran kepala kelurga dalam menerapkan dan merubah perilaku hidup sehat bagi anggota keluarga dirumahnya adalah kunci dasar pencegahan penularan. 

"Tokoh panutan dalam struktur terkecil dalam keluarga adalah kepala keluarga. Kepala keluarga adalah kunci dasar masyarakat dalam penularan virus," jelasnya. 

Lebih jauh, Yuri berharap, semua masyarakat harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat terutama di keluarga dan juga lingkungan sekitar. Cara ini kata dia, sudah dianggap telah berkontribusi dalam melawan Covid-19 ini. 

"Semua kita adalah agen untuk keluarga dan lingkungan kita. Sebab kalau kita sakit, layanan rumah sakit bertambah dan beban rumah sakit pun berat, beban layanan semakin berat dan resources yang kita butuhkan juga semakin besar," ungkap dia. 

Yuri mengungkapkan, saat ini sebanyak 350 kabupaten/kota dari 34 provinsi seluruh Indonesia sudah terdampak dan terpapar Covid-19. Oleh karena itu, kewaspadaan dan disiplin harus terus ditingkatkan.

Lebih lanjut, Yuri menuturkan, masyarajat harus mengerti tentang siklus penularan Covid-19. Karena saat ini masyarajat masih belum teredukasi dengan baik dimana penularan tersebut bisa terjadi kepada siapa saja, namun yang paling rentan adalah pada lansia dan orang yang memiliki penyakit bawaan.

"Kami mengimbau bahwa kita harus bisa melindungi keluarga kita. Khususnya yang lanjut usia dan punya penyakit kronis. Sebab kedua ini sangat rentan tertular," imbuhnya. 

Ia pun berharap, dalam menghentikan laju penularan virus Covid-19, diminta kepada seluruh lapisan dan seluruh intansi, media maupun lainnya agar mengedukasi masyarakat dengan baik agar tidak ada kepanikan dimasyarakat.

"Harapan baik intansi pemerintah, media maupun swasta lainnya agar menghimbau masyarakat untuk menjauhi kerumunan, hindari naik angkutan nyumbang penuh sesak," katanya. 

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kunci utama memutus rantai penularan virus adalah dengan bergotong royong dan saling bahu membahu agar tidak tertular maupun menularkan ke orang lain.

"Kalau kita mau terbebas dari virus ini, mari kita bersama-sama untuk tidak saling menjaga satu sama lain," tuturnya.(rpc)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER