Kanal

Warga Pertanyakan Proyek Multi Years Rp53 Milyar

PEKANBARU-riautribune: Usai bencana asap, kini Pekanbaru mulai dikepung sampah. Sampah menumpuk dan berserakan, baik di tengah kota maupun sudut Kota Pekanbaru. Apalagi pada musim hujan saat ini, aroma tak sedap menyebar ke mana-mana. Kondisi tersebut, tertunya menjadi pertanyaan banyak warga, kemana uang Rp53 miliar yang sudah dianggarkan Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pekanbaru.

Catatan riautribune, tidak kurang 20 titik sampah terdapa di daerah Panam, di Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Soebrantas. Sampah-sampah tersebut menumpuk persis di trotoar, hal ini tidak saja mengganggu penciuman, melainkan juga lalu-lintas jalan. "Saya melihat sampah ini sudah dua hari tidak diangkat, sampah menjadi berserakan karena dikais-kais pemulung,’’ kata Syarifuddin, warga Jalan Delima, Panam.

Syarifuddin tidak habis pikir mengapa sampah masih juga menumpuk di sepanjang jalan di Kota Pekanbaru, padahal Pemko melalui DKP sudah mengganggar dana Rp53 miliar untuk pengelolaan sampah. "Saya membaca melalui media massa proyek multi years pengelolaan sampah sudah dilelang, namun kenyataannya sampah masih belum bisa ditanggulangi dengan baik oleh DKP,’’ ujar Syarifuddin.

Tidak hanya Syarifuddin, Aprizal, warga Beringin Indah juga heran melihat pengelolaan sampah di Pekanbaru. Padahal, untuk pengangkutan sampai di lingkungan komplek perumahan setiap bulan sudah dipungut biaya.  ‘’Kami setiap rumah sudah dipungut biaya kebersihan dari pengelolaan kebersihan dari kecamatan. Sekarang ada lagi dana proyek Rp53 miliar untuk pengelolaan sampah,’’ ujar Aprizal. (ehm)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER