Kanal

Prof Saktioto Ajarkan Warga Rimbo Panjang Deteksi Dini Kebakaran Lahan

PEKANBARU-riautribune: Warga desa Rimbo panjang Kabupaten Kampar mendapatkan kunjungan resmi dari kalangan kampus, dikomandoi oleh  Prof.Dr.Saktioto. Belasan mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan kuliah kerja Nyata terintegrasi Universitas Riau inipun, menggelar sejumlah kegiatan salah satunya melalui program transfer pengetahuan dan teknologi baru-baru ini di kantor Camat Tambang.

   Kepada redaksi Riautribune.com, Prof Dr. Saktioto menuturkan bahwa fenomena kebakaran lahan yang sering terjadi di Riau, juga menjadi salah satu persoalan yang terus dihadapi oleh warga desa Rimbopanjang, Banyaknya lahan tidur dan kian pesatnya perkebunan, cara cara tradisional yang digunakan, menjadi irisan persoalan yang dihadapi warga

 “Kepada warga desa kami menjelaskan salah satu produk penelitian kami yakni Eco-teknologi, satu alat yang bisa dirancang sederhana untuk bisa mendeteksi panas melalui sensor, sehingga ketika ada gejala perambatan bunga api, warga akan langsung mendapatkan informasi. Dan upaya pencegahan agar perambatan api tak melebar bisa dilakukan lebih cepat dan tepat,”Ucap Saktioto.

   Dihadapan warga kami menunjukkan bagaimana teknis proses kerja dari produk teknologi sederhana ini, sehingga mereka bisa menggaplikasikannya dan juga membuatnya, sehingga bisa lebih banyak dan ditempatkan di lokasi-lokasi yang rawan titik api.

  “Kami berhadap dengan upaya deteksi dini ini, warga sudah tidak lagi panic memikirkan persoalan hambatan dalam membangun kebun, mensosialisasikan pentingnya membuka lahan dengan cara-cara yang ramah lingkungan, serta bersama-sama mencegah upaya-upaya konvensional dalam merambah atau membangun hutan dan kebun di sekitar kecamatan Tambang desa Rimbo Panjang Kampar.

Guru besar Universitas Riau yang sempat dinasbitkan oleh LAM Riau ini juga mengajak mahasiswa untuk tidak segan-segan bersoalisasi dengan warga desa, terutama dalam hal mengenalkan teknologi sederhana untuk menjawab persoalan disekitar masyarakat desa.

lebih lanjut dijelaskannya, Eco-teknologi itu tidak hanya komponen sensor tetapi juga pengetahuan tentang lapisan tanah gambut yang kedap air dan yang tidak sehingga pengetahuan ini dapat membantu masyarakat dalam penanggulangan kebakaran. Simulasi yang diberikan menunjukkan bagaimana proses kebakaran itu dapat dipadamkan tetapi yang juga lebih penting adalah bahwa api dan asap sebagai sumber pembakar hanya dapat terjadi di wilayah yang memiliki kadar air yang tinggi pada setiap lapisan gambut. Kesimpulannya penanggulangan kebakaran bukan hanya pada peralatan yang canggih tetapi juga pengetahuan tentang kondisi dan struktur lahan gambut yang ada di wilayah rimbo panjang, Kampar.

“Inilah sebenarnya konsep membangun desa, perguruan tinggi dan masyarakatnya berkolaborasi mencari solusi dan menghasilkan sebuah teknologi sederhana yang bermanfaat,”Ucap Doktor jebolan Negeri Jiran ini.(rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER