Kanal

PDAM Diminta Tambah Kuota Pelanggan di Mandau

BENGKALIS-riautribune: Anggota DPRD Bengkalis asal Mandau, Rianto meminta kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis untuk menambah kuota pelanggan di Kecamatan Mandau. Hal itu disebabkan kebutuhan masyarakat akan air bersih di Mandau semakin tinggi, sementara PDAM sebagai perusahaan daerah tidak melakukan langkah serius.

“Kita berharap PDAM mampu menambah kuota pelanggan dari yang ada sekarang. Dengan arti kata pelayanan harus ditingkatkan dengan menambah konsumen air bersih di kecamatan Mandau. Saat ini tidak sampai 10 persen masyarakat di Mandau yang mendapat pelayanan air bersih, sementara sisanya tidak tahu sampai kapan mendapat giliran sambungan air bersih dari PDAM,” ungkap Rianto, belum lama ini.

Dijelaskan Rianto, pelanggan PDAM di Kota Duri saja tidak sepenuhnya dapat terlayani oleh PDAM. Belum lagi masyarakat yang berada di luar kota Duri. Ia mendesak kepada PDAM untuk melakukan invasi bisnis secara serius dengan meningkatkan layanan, tentu jumlah pelanggan serta kualitas air bersih yang didistribusikan kepada rumah-rumah atau perkantoran dan tempat usaha.

PDAM sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, selama ini lamban dalam melakukan invasi usaha sehingga terkesan kurang serius dan hanya bertahan dengan konsumen yang ada. Padahal PDAM yang merupakan perusahaan daerah dan dibiayai APBD seharusnya fokus dalam peningkatan kualitas maupun pelanggan.

“Anehnya saya dapat informasi langsung dari Plt. Direktur PDAM, jumlah pelanggan di Mandau malah berkurang. Ini menjadi catatan kita di Komisi III dimana PDAM merupakan mitra kerja. PDAM harus terus berbenah dan meningkatkan kinerja mereka, karena keberadaan PDAM bersentuhan langsung dengan masyarakat atau hajat hidup orang banyak,” tambah Rianto, yang juga Ketua Komisi III DPRD Bengkalis itu.

Keterbatasan Air Baku
Menanggapi hal tersebut, Plt. Direktur PDAM Yunus Zainal membenarkan kalau sejak tahun 2009 lalu, PDAM di Mandau tidak melakukan penambahan pelanggan, malahan melakukan pengurangan jumlah pelanggan. Disampaikannya, sekarang ini jumlah pelanggan PDAM di Mandau hanya tinggal 8 ribuan, dari sebelumnya 10 ribuan pelanggan.

“Benar, kita mengalami kesulitan sumber air baku untuk menambah pelanggan. Malah, kita terpaksa mengurangi jumlah pelanggan di Mandau sekitar dua ribuan pelanggan, dimana sekarang tinggal 8 ribuan pelanggan dari sebelumnya 10 ribuan. Namun berbagai upaya terus kita lakukan,” terang Yunus, Selasa (10/11).

Dikemukakannya lagi, diantara langkah-langkah yang akan dilakukan adalah perbaikan kinerja dengan mencari sumber air baku, dan sudah ada lokasi yang akan dijadikan sumber air baku yaitu di Sungai Jurong Dua. Untuk pengoperasiannya nanti akan bekerjasama dengan PT. Chevron, sehingga ditargetkan tahun 2016 sudah dapat dioperasikan sumber air baku tersebut.

“Selain itu ada program air bersih dengan nama DUROLIS (Dumai, Rohil dan Bengkalis, red) yang diluncurkan Pemprov Riau dengan pola Spam Regional. Menurut keterangan PDAM Riau, tahun 2017 program ini sudah berjalan, dan pada tahun 2020 akan ada penambahan 40 ribu pelanggan di Duri atau Mandau,“ tutup Yunus. (afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER