Kanal

Pemerataan Guru Jadi Persoalan yang Harus Diselesaikan

BAGANSIAPIAPI-riautribune: Permasalahan dunia pendidikan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tidak terlepas dari faktor tak berimbangnya jumlah guru yang ada di daerah pedesaan dibandingkan pusat perkotaan. Sehingga dengan kondisi yang demikian, menjadikan kualitas pendidikan tidak merata.

Hal tersebut menimbulkan keprihatinan dari Sekretaris Komisi D DPRD Rohil, Hj. Suryati. Menurut mantan pendidik ini, persoalan keberadaan guru yang tak merata itu membuat proses pendidikan pun terganggu. "Di satu wilayah ada yang tenaga pendidiknya banyak tapi di satu sisi malahan ada yang kekurangan guru," ujar Suryati, Selasa (10/11) di Bagansiapiapi.

Sebagai anggota dewan yang berada di komisi membawahi bidang pendidikan, dari berbagai informasi yang telah dirangkumnya, diketahui persoalan pemerataan ini terjadi di sejumlah kecamatan. "Rendahnya hasil UN yang diperoleh Rohil kemarin menunjukkan kondisi pendidikan kita yang perlu dibenahi," ujarnya.

Padahal, kata Suryati, jumlah guru atau tenaga pengajar di berbagai tingkatan di Rohil lebih dari 11.000 orang. Jumlah tersebut merupakan terbilang besar untuk ukuran kabupaten kota di Riau. Sayangnya, ternyata tidak berdampak pada pencapaian angka atau prestasi di bidang pendidikan. "Jadi apa masalahnya, di mana letak kekurangan yang perlu ditelusuri secara bersama-sama, kami telah melakukan hearing dengan pihak terkait seperti Disdik, Plt. Sekdab, dan BKD. Hasilnya dalam waktu dekat akan dilakukan kebijakan untuk rotasi tenaga pengajar sehingga tidak terkesan menumpuk di satu wilayah saja," katanya.

Suryati yakin, jika tenaga pendidik telah merata maka materi yang diperoleh oleh pelajar dapat tercapai dan sama dengan proses pendidikan yang ada di perkotaan. (rus)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER