Kanal

Inilah Pernyataan Sikap Pemuda Muhammadiyah

PEKANBARU-riautribune:  Peristiwa terorisme terjadi di dua masjid di pusat kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat siang (15/3),mendapat kutukkan keras dari Pemuda Muhammadiyah.
  PP Pemuda Muhammadiyah pun memberikan pernyataan sikap terkait dengan aksi penembakan tersebut. Dalam salinan surat yang disebarkan di beberapa milis Muhammadiyah maupun ortom-ortom, ada 11 poin yang disampaikan ortom pimpinan Sunanto itu.

Pertama, Pemuda Muhammadiyah menilai tindakan pelaku penembakan tersebut sebagai terorisme dan pelakunya adalah teroris. Kedua, Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras dan mengecam tindakan terorisme tersebut serta menuntut aparat penegak hukum mengadili pelaku dengan sanksi hukum seberat-beratnya.

“Kota Christchurch yang terkenal dengan kota sejuta taman, ramah pada pendatang, dan damai dalam menjalankan ibadah ternodai oleh aksi teroris biadab yang terkesan dibiarkan oleh pemerintah New Zealand,” bunyi poin ketiga pernyataan itu.

Keempat, salah satu teroris penembakan adalah warga negara Australia Brenton Tarrant pernah menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya. Hal ini tentu diketahui oleh semua orang terutama intelijen New Zealand. Sangat mencurigakan di mana tidak ada tindakan pencegahan dari pihak terkait.

Kelima, pemerintah New Zealand gagal melindungi warga negaranya dan mendeteksi dini kegiatan terorisme di negara mereka.
“Pemuda Muhammadiyah mendesak agar pemerintah New Zealand menyatakan tindakan tersebut sebagai tindakan terorisme yang biadab,” bunyi poin keenam.

Ketujuh, PM menyatakan duka mendalam kepada korban. Kedelapan, mendesak menteri luar negeri dan Kedubes melakukan perlindungan mendalam bagi WNI di negara tersebut.

Kesembilan, tindakan terorisme, apa pun latar belakang pelaku dan motifnya, tidak dibenarkan dan harus dilawan. “Agama Islam dan keyakinan agama lain memiliki paham agama yang memuliakan kemanusiaan, mendukung toleransi, tolong-menolong, saling asih dan suh di tengah kehidupan yang beragam, dan mengecam pembunuhan, ekstremisme, dan terorisme…” tulis Pemuda Muhammadiyah di poin kesepuluh.

Kesebelas, mengimbau umat Islam di Indonesia dan di mana pun berada untuk tidak terpancing provokasi dan hal-hal yang tidak produktif. Sebaliknya, mendorong agar umat Islam senantiasa berdoa dan membangun hubungan sosial yang mulia dan beradab.(Rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER