Kanal

Tim Fisika UR Pasang Panel Surya Photovoltaik untuk Petani Ikan Patin

KOTOPANJANG-riautribune: Tim Fisika Universitas Riau (UR) melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Koto Masjid Pulau Godang XIII Koto Kampar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung produksi ikan patin salai yang menjadi primadona di daerah tersebut. Diharapkan, dengan kegiatan ini, petani ikan salai tidak hanya pada siang hari saja bisa melakukan produksi ikan patin salai.

"Selain menjual ikan patin segar, masyarakat di Desa Kota Masjid juga memiliki pengolahan ikan, bahkan menjadi sentra pengolahan ikan di Kabupaten Kampar. Produk yang paling terkenal adalah salai ikan patin yang sudah menembus pasar nasional dan internasional. Akan tetapi usaha yang dijalankan hanya dapat dilakukan siang hari karena terbatasnya sumberdaya energi listrik. Untuk itu diperlukan teknologi sederhana yang bisa menunjang kontinuitas pekerjaan sentra ikan salai yang praktis dan dapat digunakan dalam kegiatan usaha pembuatan ikan salai yang ada di sini," ujar Ketua Tim Pengabdian Fisika UR DR. Yanuar Hamzah, M. Si.

Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, Tim Fisika UR DR. Ing. Lazuardi Umar, Drs. Usman Malik, M.Si, Drs. Walfred Tambunan, M.Si, Wildan Adli. Tim ini memasang modul panel surya photovoltaik di lokasi tambak petani ikan Patin Graha Fish Farm, Desa Koto Mesjid XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, yang dipimpin oleh Suhaimi, S.Pi. Suhaimi merupakan salah seorang alumni Fakultas Perikanan yang saat ini memiliki dan membina petani patin di Desa Koto Mesjid.

Dijelaskan DR. Yanuar, dengan pemasangan alat tersebut, pemenuhan jaringan daya listrik tidak harus menunggu datangnya dari pemerintah namun dapat diupayakan dalam skala kecil. Hal ini, katanya, dapat diselesaikan dengan menyediakan sumber energi autonome yang hanya mensuplai kebutuhan kecil untuk masyarakat itu saja. Sehingga ini dapat menunjang kontinuitas pekerjaan sentra ikan salai yang praktis dan dapat digunakan dalam kegiatan usaha pembuatan ikan salai.

Sementara itu DR. Lazuardi menjelaskan, pengabdian yang dilakukan Jumat,  5 November itu tim memasang modul Photovoltaik (sel surya) dikombinasikan dengan lampu LED hemat energi dipasang secara autonome di rumah masyarakat pembuat ikan salai yang terisolir dari jaringan listrik. Kelebihan penggunaan lampu LED hemat energi ini, papar DR. Lazuardi adalah menghemat penggunaan energi listrik dari aki. "LED dapat dihubungkan langsung ke sumber energi photovoltaik hanya dengan regulator tanpa harus dijadikan tegangan AC. Pengubahan sumber DC menjadi AC memakai konverter pada metode konvensional menjadi penyebab borosnya penggunaan energi listrik sehingga harus dihindari. Disamping itu, penggunaan LED menghemat waktu pemeliharaan alat yang harus dicermati jika alat ditempatkan pada daerah terisolir," urai DR. Lazuardi.

Kegiatan ini, tambah DR. Yanuar lagi, sebelumnya telah didahului dengan perakitan dan pengujian alat di Laboratorium Fisika Terapan di bawah koordinasi Dr. Lazuardi Umar untuk memastikan alat yang dipasang telah bekerja dengan baik dan kemudian alat yang telah setengah jadi dibawa ke lokasi. "Di lokasi, alat kemudian dipasang dan diuji sampai berfungsi dengan baik. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 orang petani ikan, dosen dan mahasiswa dari Universitas Riau. Setelah pemasangan dilanjutkan dengan penanda tanganan serah terima alat dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Kita berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Karena tim dari Jurusan Fisika juga mendengarkan keluhan petani yang dapat dicarikan jalan keluarnya oleh tim dari Universitas Riau seperti alat-alat ukur yang membantu pemijahan ikan, pengukuran pH, oksigen terlarut, sistem telemetri untuk pemantauan parameter kolam pembesaran patin, instrumen penghitungan bibit ikan, yang kiranya dapat dikembangkan di Universitas Riau," tegas DR. Yanuar. (rls/ops)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER