Kanal

Tanoto Gelar Pelatihan Wow Ada Metode MIKIR untuk Dosen

PEKANBARU-riautribune: Tanoto Foundation menggelar pelatihan pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah dengan metode Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi (MIKIR) untuk dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Mitra di SKA Co Ex Pekanbaru. Kegiatan digelar selama 3 hari yakni dari tanggal 26-28 Februari 2018.

Teacher Training Institute Coordination Tanoto Foundation, Riki Apriyandi Putra menjelaskan kegiatan ini dibagi dalam tiga kegiatan.

"Pertama khusus untuk SD dan MI, kedua untuk SMP dan MTs dan yang terakhir untuk Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) lebih tepatnya untuk pengawas dan kepala sekolah. Dari 76 peserta yang dilibatkan, 30 yang untuk SD dan MI, 30 untuk SMP dan MTS serta 16 untuk MBS. Peserta yang ikut adalah Dosen FKIP UNRI dan Tarbiyah & Keguruan UIN Suska Riau," Ucapnya.

Ia menjelaskan kegiatan pembelajaran yang untuk SD/MI dan SMP/MTs itu dilaksanakan sampai tanggal 28 Februari. Sedangkan untuk MBS sampai 27 Februari.

Menurut Riki lagi, meskipun pembelajaran ini sudah diterapkan sebelumnya, namun Tanoto fokus untuk mengarahkan agar ciri khas pembelajaran aktif ini semakin berkembang di dunia pendidikan Indonesia.

"Tujuan kita melaksanakan pelatihan ini untuk mengembangkan ciri khas pembelajaran aktif dalam metode MIKIR tadi, dimana para pengajar ini nantinya mengalami interaksi, komunikasi, dan refleksi dalam mengajar siswa," terangnya.

"Harapannya, apabila seluruh peserta telah dibekali konsep pembelajaran aktif dengan pola MIKIR, maka dapat diterapkan di perguruan tinggi," imbuh Riki.

Wakil Dekan III FKIP UNRI, Dr Mahdum MPd yang hadir saat acara pembukaan Pelatihan Pembelajaran Aktif dan Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Dosen LPTK, mengungkapkan apresiasinya. Ia menilai ini adalah salah satu upaya pengembangan metode pembelajaran, baik itu di kampus hingga di sekolah.

"Sehingga melalui pelatihan ini terjadilah pembelajaran aktif yang muaranya nanti di sekolah. Dosen mengikuti pelatihan, ilmu itu ditularkan ke mahasiswanya, dan mahasiswa saat turun mengajar dapat menerapkan konsep ini di sekolah," ujarnya.

Menurutnya, yang sangat menarik pada pelatihan yang dilakukan ini adalah menciptakan supaya pembelajaran baik di tingkat di universitas, SD, SMP aktif.

"Dalam pembelajaran ini yang banyak aktif adalah muridnya, bukan gurunya. Karena kalau gurunya aktif dan muridnya pasif pembelajaran itu tidak akan tercipta. Kegitan ini bagus kita lakukan dan kita kembangkan," pungkasnya. (Rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER