Kanal

Kampanye GNNT, BI Riau Sasar Generasi Milenial

PEKANBARU - Menyasar sedikitnya 200 generasi milenial terdiri dari kalangan pelajar SMA/SMK sederajat di Kota Pekanbaru, Bank Indonesia (BI) Wilayah Riau melakukan kampanye Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Menurut Kepala Kantor Bank Indonesia Riau, Siti Astiyah, Kamis (22/11/2018), jumlahnya mencapai 30 persen dari penduduk Indonesia yang merupakan generasi emas hidup dengan segala fasilitas kemudahan dan akses internet.

"Kampanye GNNT ini diikuti 200 an siswa dari 18 SMA/SMK sederajad di Pekanbaru, mengambil tema 'Generasi Millenial Menuju Less Cash Society," kata Siti.

Dia menyebut, penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik yang dilakukan masyarakat Indonesia saat ini masih relatif rendah, dibandingkan negara di ASEAN.

Sementara, dengan kondisi geografi dan jumlah populasi penduduk yang cukup besar, masih potensial untuk perluasan akses layanan sistem pembayaran di Indonesia.

Untuk itu, BI bersama perbankan sebagai pemain utama dalam penyediaan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat perlu memiliki visi yang sama dan komitmen yang kuat untuk mendorong penggunaan transaksi non tunai oleh masyarakat dalam mewujudkan instrumen non tunai.

Sementara Analis di Bidang Fungsi Analisis Sistem Pembayaran, Bank Indonesia Riau, Vania Wardani, mengatakan, GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.

"Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen non tunai, BI akan menjadikan GNNT gerakan tahunan," sebutnya.

Salah seorang pelajar dari SMAN 4, Bagus mengaku, belum pernah mengenal bahkan bertransaki dengan non tunai. Lewat kampanye ini ia jadi banyak tahu dan berminat untuk menggunakan uang non tunai.

"Ternyata transaksi menggunakan non tunai mudah tidak perlu ribet kantongi uang kembalian apalagi receh, saya akan simpan uang jajan di sini," kata Bagus.

"Nanti kami akan laporkan ke kepala sekolah, program GNNT ini bisa diterapkan di koperasi sekolah. Sebab anak-anak bisa lebih hemat terhadap uang jajannya karena tidak akan sembarangan belanja," sambung Erna salah seorang guru SMAN 4.(hrc)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER