Kanal

ASN Pemprov Riau Enggan Berlama-lama di Kantor

PEKANBARU  - Kondisi defisit keuangan mulai berdampak langsung kepada sejumlah ASN dan Pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Sejumlah ASN dan Pejabat mengeluhkan pembayaran tunjangan dan Single Salary (SS) yang tersendat. Tak hanya itu, mereka juga menyebut ketiadaan APBD Perubahan 2018 menjadi penyebab banyaknya ASN dan Pejabat enggan berlama-lama di kantor. Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlihat lebih sepi dari biasanya.

"Anggaran kegiatan tak ada, termasuk SPPD. Kalau anggaran tak ada, apa yang mau dikerjakan. Kami tak berani melanjutkan program strategis. Kemarin ada pencairan SS untuk satu bulan, tapi itu sudah untuk menutupi biaya yang dikeluarkan sebelumnya," ungkap NS salah seorang pejabat di kantor Gubernur.

Kondisi defisit dan ketiadaan APBD-P kata NS, membuat beberapa OPD membatalkan beberapa program yang sudah disusun sebelumnya. "Terpaksa dibatalkan, contohnya tempat kami ini. Gak berani kami berhutang. Apalagi beberapa kegiatan kita susun memang sampai pertengahan tahun saja, dengan harapan sisanya dilanjutkan ke APBD P, tapi kenyataannya berbeda sekarang, APBD P ditiadakan," ulas NS.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman mengakui, Satker yang dipimpinnya sejak Agustus lalu tidak lagi memiliki anggaran untuk menjalankan program dari APBD Riau.

"Ya, kami terhitung 31 Agustus sudah close, tak ada lagi anggaran untuk menjalankan program. Jadi per 31 Agustus untuk urusan administrasi keuangan yang berkaitan dengan APBD sudah gak ada lagi," ungkapnya.

Menurut Fahmi, meskipun OPD yang dipimpinnya tidak memiliki anggaran kegiatan, sejumlah pejabat struktural dan staf masih tetap bekerja seperti biasa.

"Jadi Kami di Dinas Pariwisata ini sekarang banyak mengeksplore saja. Memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi wisata. Jadi yang kita eksplore itu adalah destinasi yang jarak tempuhnya kurang dari dua jam, ini masih jalan," pungkasnya.

Untuk pemilihan spot wisata sendiri kata Fahmi, ada tiga aspek yang menjadi pertimbangan. "Ada tiga dasar kita memilih spot yang akan kita eksplore, Atraktif, Akses dan Amenitas," ucapnya.

Walaupun kondisi keuangan daerah sedang dalam masalah, Fahmi menyebut untuk urusan promosi wisata masih tetap berjalan. "Promosi kita tetap jalan, kita manfaatkan media sosial. Kalender pariwisata tetap jalan, misalnya Bono, itu kan masih ada APBD Kabupaten," tegasnya. (ckp)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER