Kanal

BNPB: Relawan BPBD Direlokasi dari Kantor Bappeda Palu, Bukan Diusir

JAKARTA - riautribune : Sebuah unggahan di Instagram yang memuat informasi relawan BPBD diusir dari halaman kantor Bappeda Kota Palu Sulawesi Tengah viral. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan tak ada pengusiran terhadap relawan, melainkan relokasi relawan.

"Saya telah mengonfirmasi hal itu kepada beberapa pihak. Ternyata bukan diusir, tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD agar memudahkan koordinasi dan halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel ASN," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/10/2018).

 

Sutopo menegaskan relokasi relawan ini tak berkaitan dengan isu kehilangan sejumlah aset kantor Bappeda Palu. Menurutnya, kehadiran para relawan sejak hari ketiga bencana (2/10) di lokasi ini justru memberikan keamaan bagi kantor Bappeda."Justru adanya kehadiran relawan sejak H+3 (2/10) dengan mendirikan tenda-tenda relawan BPBD dan lainnya ikut menjaga lingkungan kantor Bappeda dari aksi oknum yang melakukan tindakan kriminal. Pascagempa kondisi kantor kosong karena pegawainya tidak masuk kantor," ucapnya.

 

Kehilangan barang yang sempat terjadi juga sudah dilaporkan Kepala Bappeda Palu ke Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola. Kondisi keamanan di lingkungan Kota Palu diakui menjadi rawan setelah bencana mengguncang.


"Terkait dengan kehilangan barang tersebut, Kepala Bappeda sudah melapor ke Gubernur dan menjelaskan tentang kehilangan aset kantor. Maka diambil keputusan untuk mengosongkan halaman halaman Kantor Bappeda. Selanjutnya BPBD Provinsi Sulteng sudah mengajak relawan-relawan dari BPBD Provinsi Sulut & Bolsel untuk bergeser ke halaman kantor BPBD Provinsi Sulteng," jelasnya.


Namun, sekali lagi Sutopo menegaskan relokasi tersebut tak berarti para relawan diusir. Longki meminta para relawan di relokasi ke kantor BPBD Sulteng karena alasan kantor Bappeda akan dipakai ASN yang aktif bekerja per 8 Oktober 2018. Dikhawatirkan kegiatan ASN mengganggu kenyamanan relawan.


"Yang benar adalah meminta Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda agar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng karena kantor Bappeda akan dipakai para ASN yang sudah mulai aktif sejak 8/10/2018," sebut Sutopo.

 

"Kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi karena dampak gempa belum di bersihkan dan lainnya. Selain itu sejak ASN aktif maka semua ASN Bappeda harus apel dan masuk kerja. Tentu kegiatan mereka akan mengganggu kenyamanan relawan," imbuh dia.Longki, sebut Sutopo, menyampaikan terima kasih atas dukungan para relawan untuk membantu korban terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Ia menyebutkan Longki mengapresiasi rasa kemanusiaan para relawan.


"Gubernur Sulteng mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan dan peran aktif relawan BPBD se Indonesia yang memang hadir ke Palu dan daerah terdampak bencana membantu korban bencana. Rasa panggilan kemanusiaan untuk membantu masyarakat Sulteng yang tertimpa bencana benar-benar diperlukan oleh masyarakat. Gubernur Sulteng dan masyarakat Sulteng mengucapkan terima kasih kepada relawan dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana di Sulteng," tutur Sutopo.(dtk)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER