Kanal

56 Siswa SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Berawal dari Tontonan Youtube

PEKANBARU - riautribune  : Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto ikut berkomentar ihwal kejadian 56 Puluhan siswa SMP di Pekanbaru, Riau yang ketahuan menyiksa diri sendiri dengan cara menyayat tangan dengan benda tajam. Mereka lakukan itu setelah meminum berenergi karena terpengaruh usai menontonnya di media sosial yang beredar di internet.

 

''Kami menyayangkan atas kejadian ini. Siswa harus selektif mengakses informasi di internet. Hindari mengakses konten-konten yang negatif karena bisa mempengaruhi cara berfikir dan berperilaku,'' kata Susanto, Selasa (2/10/2018). Menurut dia, pelarangan menggunakan internet terhadap anak di bawah umur sangat susah dilakukan, sebab kini banyak sekali media yang bisa dijadikan alat untuk mereka mengakses dunia maya. Ia meminta kepada seluruh anak di Indonesia untuk mencoba hal aneh-aneh yang ada di internet.

 

''Kita saat ini memang tak bisa menghindari internet tapi harus selektif. Kami mengimbau kepada anak Indonesia jangan mudah meniru apa yang ada dalam Youtube, medsos atau media lain,” jelasnya. Ia berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat kabupaten dan kota aktif memberikan bimbingan dan deteksi dini agar anak usia sekolah tidak terpapar penyalahgunaan narkoba. Sebab penggunaan barang haram itu akan merusakak masa depan anak.

 

''Selama ini KPAI terus memaksimalkan advokasi kepada stakeholders pendidikan agar sekolah memaksimalkan literasi internet. Karena ini merupakan urgensi,'' jelasnya. ***(grc)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER