Kanal

Tiga Hari Bergabung Qnet, Lamhot Pulang kampung

PEKANBARU-riautribune: Lamhot (20) Warga Medan akhirnya memilih keluar dari grup Qnet setelah tiga hari sampai di Pekanbaru dan bergabung dengan komunitas Qnet. kepada wartawan anak muda asal Medan ini mengaku telah menghabiskan uang Rp600ribu namun pekerjaan yang dijanjikan tak juga dapat.
  "Saya diajak bergabung oleh seorang kenalan dari Facebook, awalnya karena diiming-iming gajoi Rp3juta. Hari ini mencari kerja susah pak, tentulah saya setuju dan yakin melihat cerita mereka melalui jejaring sosial FB. Sampai di Pekanbaru, saya tinggal di kost salah satu anggota Q net tersebut. Awalnya saya diminta untuk menyetorkan uang Rp400ribu, alasannya untuk biaya makan dan transportasi di Pekanbaru. Bahkan hingga tiga hari ini makan untuk kawan-kawan di Team saya yang menanggung, hingga habis uang total Rp200ribu,"ucap Lamhot kepada wartawan.
  Lebih lanjut diceritakannya, kecuriaan atas tidak jelas pekerjaan yang akan dijalaninya semakin menjadi-jadi ketika memasuki hari kedua.
  "Kami dididik satu hari, yang diajarkan hanya bagaimana mencari anggota dan mengajak mereka berinvestasi. Satu kiri dan satu lagi kanan. Kemudian mengajak anggota baru itu menginvestasi uang senilai Rp8juta, tetapi kata senior dalam tim itu, team perlu biaya operasional. Maka investasi tersebut dilipatkan menjadi Rp12juta Rupiah. Inilah yang kemudian membuat saya semakin curiga,"Ungkap Lamhot.
  Anehnya lagi, didalam team ini kami diajarkan untuk biasa berhobong, jika tidak ada uang, kami didoronhg untuk menelpon orang tua, dengan alasan sedang menjalankan training dan bekerja, namun perlu bantuan uang sebagai jaminan sebesar Rp12juta tadi.
  "Inilah yang semakin menguatkan saya, bahwa pekerjaan yang dijanjikan oleh Qnet ini tidak benar, karena kami diajarkan untuk menipu bahkan menipu keluarga sendiri. Itu dibolehkan, asalkan dampaknya bisa menghasilkan uang investasi,"Ucap Lamhot
 kepada wartawan, anak muda ini tidak sedikit diintimidasi oleh seniornya.
  "Karena kondisi seperti itu, saya juga beralasan akan menjemput uang investasi ke Rumah orang tua, dengan alasan berangkat ke Medan naik bus Bintang utara. Dan Dalam perjalan pulang saya menghubungi salah satu keluarga, sehingga bisa lari dari pantauan Tim Qnet yang mengawasi saya tadi,"Ucap Lahot
  Bukan hanya lahot, menurut beberapa sopir Taksi online, telah banyak warga luar kota Pekanbaru yang akhirnya tertipu oleh komunitas ini.
 "Saya pernah mengantarkan perempuan baru lulus kuliah dari Jakarta. Alasannya juga demikian dijanjikan gaji Rp3juta kemudian fasilitas lainnya. Namun begitu mendapat penjelasan bahwa pekerjaannya adalah investasi uang bahkan terkesan Money Games, mereka pun buru-buru,"Ucap Indra jaya.
  keresahan warga kota Pekanbaru pun semakin menjadi-jadi dengan adanya pekerja Qnet ini, beberapa diantara remaja akhirnya banyak tertipu oleh investasi yang berbentu piramida uang ini.
 "Pihak Qnet tidak pernah menjelaskan produk yang mereka jual, berapa harganya, apa saja produknya. Setiap orang yang akan bergabung selalu disodorkan dengan sistem mencari orang, yang ingin menginvestasikan uangnya. itupun dengan sistem seperti pohon faktor yakni kiri dan kanan begitu seterusnya seperti sistem multi level marketing."Ucap Lina salah satu alumni universitas swasta di Pekanbaru. (K32)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER