Kanal

Wakil UR Bernama Robot Hexaport Gurindam

PEKANBARU-riautribune: Tim robotik UNRI turut andil dalam lomba tingkat nasional, diwakili oleh  Engineering Robotic Club—sering disebut ERC. Komunitas ini berada di bawah Fakultas Teknik Taufik Rahmad Dani juga menampilkan robot Hexapot Gurindam P11 v.02.

    “Hanya tinggal penyempurnaan program saja,” kata Dani. Robot KRPAI ini dinamakan Robot Hexapot Gurindam P11 v.02. Dani menjelaskan arti dari Gurindam P11 adalah puisi lama berisi  pasal nasehat-nasehat yang terkenal di bumi melayu. Angka 11 sebagai angkatan 2011 yang membuat robot versi pertamanya. V.02 bermakna robot ini pengembangan versi kedua.

Robot berwarna biru ini memiliki enam kaki mirip laba-laba. Uniknya karena badan kepala robot lebih besar jadi lebih mirip dengan kura-kura.

Tim KRPI beranggotakan dua orang. Dani sebagai ketua dan Randy Dade Febrian sebagai anggotanya. Tim ini juga dibantu oleh Danu, Agung dan Sare bertugas di tim mekanik. Rahyul Amri mengampu tim ini. Tidak jauh berbeda, Divisi KRSTI juga sudah merampungkan robotnya. Dengan beranggotakan tiga orang sebagai tim inti. Refli Erdinal sebagai ketua tim. Arif Lukman Hakin dan Jason Prawira jadi anggota. Untuk dosen pembimbing adalah Dahliyusmanto.

“Ini kami namakan Robot Zapin, karena kita berada di bumi Melayu,” kata Refli. Robot Zapin ini merupakan robot humanoid yang  sepasang. Nantinya akan menampilkan tari Remo—Khas Jawa Timur. Biasa digunakan untuk menyambut tamu agung. Tari ini juga sesuai dengan tema KRSTI sekarang Robot Penari Remo.

“Robot akan bergerak sesuai alunan musik tari Remo,” lanjut mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini.

 

Pihak kemahasiswaan berharap tim Robotik UNRI bisa menjadi juara.“Terutama untuk Tim KRPAI,” sampai Zuchra. Zuchra menyampaikan penilaian pemateri workshop dari Universitas Teknokrat, Lampung yang membina tim robotik UNRI. Robot Gurindam dapat bersaing lebih dengan tim-tim lain. Tambahnya lagi, untuk Robot Zapin ada komponen yang belum dimasukkan. Disebabkan sangat mahalnya biaya pembelian komponen itu.

Kegiatan pelaksanaan KRI akan berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, tanggal 26 April semua peserta sudah sampai di Pekanbaru dan untuk melakukan registrasi. “Nanti peserta akan menginap di Asrama Haji, belakang Kantor DPRD,” lanjut Guru Besar Fakultas Teknik ini.

Berlanjut pada hari kedua, semua peserta diberi kesempatan Running Test untuk mencoba arena dan dilakukan Technical Meeting. Baru pada hari ketiganya perlombaan sekaligus pembukaan akan dimulai . Perlombaan akan dimulai pukul 7 pagi dan direncanakan pukul 10 malam sudah berakhir.

Pemenang di masing-masing wilayah berhak bertanding pada KRI tingkat nasional. Nantinya akan diselenggarakan di Institut Teknologi Sebelas Maret Surabaya pada 28 Juni hingga 1 Juli mendatang.

KRI merupakan kegiatan nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Dimana pesertanya tim mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang terdaftar.

Untuk pelaksanaan KRI ini dibagi menjadi empat Regional wilayah. Regional 1 untuk wilayah Sumatera dengan UNRI sebagai tuan rumah. Regional 2 meliputi Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Barat dan Sulawesi. Untuk tahun ini  Universitas Tarumanagara menjadi tuan rumah.

Sedangkan regional 3 adalah area Jawa bagian Tengah, Kalimantan bagian Timur dan Selatan. Tuan rumahnya Universitas PGRI Semarang.

Regional 4  berlangsung di Politeknik Negeri Malang. Meliputi area Jawa Bagian Timur, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. (ehm)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER