Kanal

Awas, Pansus ULP Jangan Main Belakang

BENGKALIS-riautribune: Panitia Khusus (Pansus) Unit Layanan dan Pengadaan (ULP) yang dibentuk DPRD Bengkalis dua pekan lalu diingatkan kalangan pengusaha konstruksi untuk tidak main belakang. Maksudnya, antara Pansus DPRD dengan personil ULP tidak ada kongkalikong sehingga Pansus yang dibentuk tidak menghasilkan keputusan apapun nantinya.

Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) Bengkalis H. Suhaimi, SH mengingatkan Pansus ULP DPRD Bengkalis yang terdiri dari 15 orang, dalam perjalanannya tetap mengedepankan transparansi dan akuntabilitas serta profesionalitas sebagai wakil rakyat. Kekhawatiran kalangan pelaku konstruksi maupun masyarakat terhadap Pansus ULP sangat beralasan.

“Dalam Pansus itu kan tidak semuanya yang berpikir secara ideal. Sebab dari komposisi anggota Pansus yang berjumlah 15 orang, kita menduga ada oknum anggota dewan yang terlibat dalam permainan proyek di ULP, apakah secara langsung atau tidak langsung. Jadi kita mengingatkan ULP jangan sampai ada main belakang nantinya, karena pasti akan terbongkar,” kata Suhaimi, Ahad (18/10).

Suhaimi sendiri merasakan adanya aroma kurang sedap di balik pembentukan Pansus tersebut. Tapi dengan terbukanya Pansus mengajak seluruh elemen masyarakat melakukan hearing (dengar pendapat, red) setidaknya masih memberikan sedikit harapan terhadap kinerja Pansus.

Ditegaskan Suhaimi, dari 45 orang anggota dewan di Bengkalis, mustahil semuanya bersih dari permainan “kotor” pelelangan proyek. Karena sejak dahulu ada anggota DPRD yang terpilih memiliki background sebagai kontraktor ataupun sebagai broker proyek. Apalagi, ULP itu fungsinya berubah, diduga menjadi tempat mengumpulkan duit bagi kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai alasan, termasuk kepentingan politik.

“Untunglah Pansus ULP mau membuka diri melibatkan elemen masyarakat mulai dari pers, LSM hingga asosiasi konstruksi dalam perjalanannya. Walau kita belum dipanggil hearing oleh Pansus, tapi itikad baik dewan membentuk Pansus patut dihargai, asal jangan ada udang di balik batu,” ujar Suhaimi kembali mengingatkan.

Sebelumnya, Ketua Pansus ULP Syahrial, ST meyakinkan semua pihak kalau Pansus akan bekerja optimal dan semaksimal mungkin. Dia sendiri menyadari membentuk Pansus ULP itu penuh liku-liku, karena akan banyak kepentingan yang terusik dengan adanya Pansus ULP. Apalagi para pemangku kepentingan di Bengkalis, yang selama ini menjadikan ULP sebagai objek mencari duit.

“Perlu saya luruskan bahwa Pansus ULP dibentuk tidak lain adalah untuk memperbaiki kinerja ULP kedepannya. Kita berharap ULP tidak lagi menjadi sarang praktek kotor mulai dari pengaturan pemenang lelang hingga dugaan suap menyuap. Silakan kawan-kawan asosiasi, LSM dan pers yang punya data dan bukti serahkan ke kita untuk ditindaklanjuti,” jawab Syahrial ketika ditanya tentang komitmen dan keseriusan Pansus ULP. (afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER